Bisnis.com, JAKARTA – Meski lingkungan bisnis startup Indonesia masih dibayangi oleh minimnya modal, fokus tren pendanaan adalah tech winter, dengan brand-brand awal dan tahap awal seperti Wagely hingga Kopi Jago. Paruh pertama tahun 2024.

Hal ini terungkap dalam Laporan Semi Tahunan Tracxn Geo: Indonesia Tech H1 2024, dimana pendanaan startup tahap awal didominasi sebesar USD 190,7 juta atau sekitar Rp 2,95 triliun dana awal yang berhasil dihimpun pada Semester I/2024. dan tidak bertahan lama.

Secara khusus, pendanaan untuk startup tahap awal sebesar USD 113 juta untuk 11 startup pada paruh pertama tahun 2024. Nilai ini turun tipis dari $148 juta untuk 17 startup pada semester I/2023.

Bahkan, total nilai seed fund mengalami penurunan sebesar 64% dibandingkan semester I/2023 yang berjumlah 526 juta USD, dan 79% dibandingkan semester II/2023. Dengan kesuksesan semester sebesar $918 juta. Pasalnya, porsi pendanaan untuk startup tahap akhir telah menurun drastis.

Berdasarkan data, baru dua startup tahap matang yang mendapat pendanaan di Tanah Air pada Semester I/2024, yaitu Qoala Seri C sebesar USD 47 juta pada Maret 2024 dan Alodokter Seri C sebesar USD 5 juta pada Februari 2024. .

Sebaliknya, beberapa startup pada putaran pendanaan Seri A dan B mendapat pendanaan terbesar pada periode ini. AwanTunai (US$28 juta di Seri B), Vageli (US$23 juta di Seri A) dan Halal (US$22 juta di Seri B).

Selain itu, Rukita yang mengumpulkan US$15 juta di Seri B, McEasy yang mengumpulkan US$11 juta di Seri A, Kopi Jago yang mengumpulkan US$6 juta di Seri A, Snowseed yang mengumpulkan US$5 juta di Seri A, dan BroilerX , Mengumpulkan $3 juta di Seri A. pada tahap awal transaksi.

Pada semester I/2024, perusahaan modal ventura kategori inkubator dan akselerator yang paling aktif adalah Antler (Korea Selatan) dengan 7 kesepakatan investasi, 500 Global (AS) dengan 2 kesepakatan, dan Mandiri Capital Indonesia (Indonesia) dengan 2 kesepakatan. .

Sementara itu, investor paling aktif di kategori seed adalah East Ventures (Jepang) dengan 4 kesepakatan, Insignia Ventures Partners (Singapura) dengan 2 kesepakatan, dan Beenext (Singapura) dengan 2 kesepakatan.

Sementara seluruh investor hanya mendaftarkan satu kesepakatan di india, antara lain Peak XV Partners India, Vertex Ventures, Shunwei Capital, GGV Capital Amerika Serikat, Openspace Ventures, MPower Partners, BNI Ventures, dan OCBC Ventures.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel