Bisnis.com, Jakarta- Asosiasi Pengusaha Elektronik (Gabel) telah mengungkapkan rencana untuk memindahkan proses perakitan atau perakitan produk elektronik dari Cina ke Indonesia. Namun, rencana ini dalam bahaya dibatalkan karena ketidakpastian dalam kebijakan impor.

Sekretaris Jenderal Gabel Daniel Suhardiman membahas masalah relaksasi impor pada pertemuan dengan Menteri Peraturan Perdagangan (Permendag) No. 25. 8/2024 adalah revisi peraturan tentang larangan dan pembatasan impor (LARTAS), Menteri Peraturan Perdagangan 36 /2023.

Menurut Daniel, kebijakan pembatasan impor yang mulai berlaku pada 10 Maret telah efektif dalam membatasi laju impor barang elektronik jadi. Produsen elektronik domestik tidak mengalami gangguan pada operasi produksi karena masalah ini.

“Ada banyak rencana untuk memindahkan majelis dari Cina ke Indonesia. Tetapi dengan perubahan ini [dalam peraturan], sangat mungkin bahwa rencana itu akan dibatalkan,” kata Daniel kepada Business, Rabu (5/6/2024).

Mengenai revisi Menteri Peraturan Perdagangan 36/2023, yang memfasilitasi impor barang -barang elektronik, Daniel mempertanyakan konsistensi pemerintah dalam melindungi industri dalam negeri.

Di sisi lain, ia mengatakan ada banyak rencana investasi untuk memindahkan pabrik perakitan dari Cina ke Indonesia dalam berbagai kategori. Mereka memilih untuk membangun pabrik perakitan di RI untuk memaksimalkan komponen elektronik lokal.

“Alih -alih menyalin, akan lebih baik untuk memindahkan proses perakitan ke Indonesia dan meminta produsen lokal untuk memasok produk OEM [produsen peralatan asli],” jelasnya.

Menurut Daniel, setelah pengumuman Menteri Peraturan Perdagangan 8/2024, hampir semua rencana untuk proyek investasi untuk Pabrik Majelis ditangguhkan. Jika situasi ini berlanjut, katanya, akan ada periode deindustrialisasi.

Selain itu, Daniel menjelaskan bahwa penting untuk memperkenalkan kembali aturan kontrol impor. Menteri Perdagangan Ordonansi 8/2024 Fasilitasi impor akan mendorong produk berbiaya rendah dari Cina untuk memasuki pasar domestik.

“Pertama, hampir semua rencana investasi untuk menambahkan jalur dan/atau kategori baru saat ini sedang menunggu,” jelasnya.

Lihat berita dan artikel lain tentang Google News dan WA