Bisnis.com, JAKARTA – Realisasi investasi pada Proyek Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dikhawatirkan masih rendah sehingga mengancam keberlangsungan mega proyek tersebut.
Sebab, 80% pembangunan proyek yang digagas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan total permintaan anggaran Rp 466 triliun itu akan bergantung pada kontribusi modal dari investor.
Media Wahyudi Askar, Direktur Kebijakan Publik Celios, mengatakan proyek IKN dikhawatirkan akan gagal jika realisasi investasi di IKN tidak membaik.
“Masalahnya kalau anggaran kita sekarang terbatas, lalu swasta tidak masuk, lalu ya akhirnya menghasilkan dana melalui skema tradisional [APBN] yang tidak efektif. Pemindahan modal tidak akan berhasil, ujarnya, Senin (6/8/2024) pada Media briefing media virtual.
Di saat yang sama, Celios juga pesimis IKN bisa segera menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Apalagi jika dikaitkan dengan rencana presiden baru terpilih Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.
Parahnya, Celios memperkirakan iklim investasi IKN yang kering akan terus berlanjut dengan tanda-tanda resesi di Amerika dan tren suku bunga tinggi yang menghambat ekspansi perusahaan industri.
Bhima Yudhistira, Direktur Celios, menilai kecil kemungkinan pemerintah akan all-out dalam mendirikan IKN. Pasalnya, calon presiden terpilih 2024-2029. Program Makan Bergizi Gratis yang diluncurkan pada tahun 2018 ini membutuhkan anggaran yang besar.
“IKN artinya akan ada perlambatan. Jadi ada semacam taktik tindak lanjut, tapi karena tujuan pengembangannya cukup jauh dari tujuan awal, sepertinya hal itu akan terwujud. “Karena porsi makan siangnya gratis,” kata Bhima.
Sebagai informasi, Otoritas Ibu Kota Kepulauan (OIKN) melaporkan hingga saat ini total investasi IKN baru mencapai Rp51,35 triliun dari total target investasi hingga akhir tahun 2024 yakni Rp100 triliun.
Artinya, dalam 4 bulan terakhir, OIKN masih harus melakukan investasi besar sebesar Rp48,7 triliun untuk mencapai target investasi tahun ini.
Dalam kabar terbarunya, Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengungkapkan, akan ada empat hingga lima perusahaan yang akan melakukan terobosan investasi dalam waktu dekat.
Agung mengungkapkan, beberapa di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA menurut PT Intiland Development Tbk. (DILD). Selain itu, ada juga perusahaan milik Sukanto Tanoko atau Royal Golden Eagle yang akan menjadi peserta tahap revolusi ketujuh.
Namun Agung masih enggan menyebutkan perkiraan nilai investasi yang akan ditanamkan di IKN dalam waktu dekat.
“Biasanya nanti kita terbitkan kalau sudah dekat, dokumennya sudah final, keluar angkanya,” tutupnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel