Bisnis.com, Jakarta – Penanaman Modal Asing (PMA) atau Penanaman Modal Asing Netto (PMA) 100% kabarnya akan segera masuk ke Ibu Kota Pulau (IKN) pada September 2024 atau hingga berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Informasi ini PLT. Wakil Direktur Badan Otorita IKN (OIKN), Raja Julie Antony. Ia mengatakan, dua investor asing asal China dan Australia bersedia menanamkan total dana sebesar Rp650 miliar dalam pengembangan ibu kota negara Indonesia (IKN).

Kedua investor tersebut berencana membangun kawasan mixed-use development dan sekolah internasional di IKN.

“Kami sudah bersiap, ada dua investor asing yang akan membawa revolusi. Yang pertama Delonix, perusahaan asal Tiongkok yang akan membangun pusat perbelanjaan, hotel, dan apartemen, kata Raja Juli saat berkunjung ke DPR RI, Senin (9/9/2024).

Kemudian investor kedua yakni Australian Independent Schools akan membangun sekolah internasional di IKN.

Sedangkan Delonix, perusahaan asal China, memiliki nilai investasi Rp 500 miliar. Pada saat yang sama, sekolah independen Australia akan menginvestasikan sumber daya sebesar Rp 150 miliar. Dengan demikian, total investasi yang awalnya masuk ke IKN oleh pihak asing mencapai Rp 650 miliar.

“Campur ya [proyek investasi Delonix], investasinya sekitar Rp 500 miliar. “Kemudian ada Australian Independent School yang akan membangun sekolah di sana dengan investasi sekitar Rp150 miliar,” imbuhnya. Sebuah proyek baru yang revolusioner

Regulator optimistis investasi IKN dapat mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp 100 triliun pada akhir tahun ini. Pasalnya, saat ini masih dalam proses 61 Surat Minat Investasi (LoI) dengan potensi nilai investasi Rp 80,4 triliun.

Raja Juli mengatakan potensi investasi terbesar berasal dari program investasi langsung sebesar Rp49,2 triliun dan PPP sebesar Rp30,9 triliun. 

“LoI [Letter of Intent] yang dibicarakan totalnya Rp 80,4 triliun. Termasuk investasi langsung yaitu Rp49,3 triliun, lalu PPP [public private kemitraan] atau bentuk PPP Rp30,9 triliun, termasuk asing sekitar Rp21,41 triliun, jelas Raja Juli. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel