Bisnis.com, JAKARTA – Warren Buffett, orang terkaya kedelapan di dunia, sering disebut sebagai “Omaha Pot” dan juga dikenal sebagai bapak investasi yang sukses menciptakan kekayaan. 

Strategi Buffett telah teruji oleh waktu, menciptakan volatilitas pasar dan perekonomian senilai lebih dari $137 miliar pada tahun 2024.

Tapi apa rahasia kesuksesannya yang luar biasa?

Mengutip New Trader U, pendekatan Warren Buffett dalam membangun portofolio investasi nilai pada perusahaan berkualitas tinggi dengan keunggulan kompetitif yang kuat adalah kesabaran, pendekatan jangka panjang, dan fokus menghindari risiko. 

Ia juga mengatakan pada dirinya sendiri untuk terus meningkatkan dirinya melalui pembelajaran seumur hidup dan pengembangan profesional.

Buffett juga menyarankan mereka yang tidak menyukai pasar saham untuk berinvestasi secara teratur, terutama pada saham indeks berbiaya rendah. 

Di bawah ini adalah cara Warren Buffett membangun kekayaan dalam enam tahun. Baik bagi investor atau profesional keuangan, memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini dapat membawa kesuksesan finansial jangka panjang. Simak Tips dan Trik Warren Buffett untuk Menciptakan Kekayaan 1. Pahami Seni Investasi Nilai.

Investasi nilai adalah inti dari filosofi investasi Warren Buffett. Dipelopori oleh Benjamin Graham dan disempurnakan oleh Buffett, metode ini berfokus pada identifikasi dan investasi pada perusahaan-perusahaan yang undervalued.

Investasi nilai bukan tentang mengikuti tren pasar atau mengejar saham-saham panas. Sebaliknya, dana-dana ini menemukan “berlian” dalam kesulitan, yaitu perusahaan-perusahaan yang nilai sebenarnya tidak terlihat dalam harga mereka saat ini. Di Indonesia, Lo Heng Hong sering menyebut saham dengan sebutan “Harga Bajaj Rahmat”.

Pendekatan Buffett terhadap investasi berkisar pada konsep nilai intrinsik. Ini adalah nilai sebenarnya perusahaan berdasarkan fundamental perusahaan, arus kas masa depan, dan potensi pertumbuhan.

Buffett menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk menganalisis laporan keuangan, memahami model bisnis, dan mengevaluasi kualitas manajemen untuk menentukan nilai intrinsik suatu perusahaan. Ia kemudian mencari peluang dimana harga pasar berada di bawah harga tercatat, sehingga memberikan “margin of safety”.

Margin keamanan penting bagi strategi Buffett, karena bertindak sebagai penyangga terhadap potensi kesalahan dalam penilaian atau kehancuran pasar yang tidak terduga.

Ciri lain dari pendekatan investasi nilai Buffett adalah pandangannya yang berjangka panjang. Tidak seperti kebanyakan investor yang mencoba mengatur waktu pasar atau menghasilkan keuntungan cepat, Buffett melihat investasinya bersifat jangka panjang. 2. Fokus pada perusahaan yang berkualitas

Warren Buffett tidak hanya berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang undervalued, namun ia juga mencari perusahaan-perusahaan berkualitas tinggi dengan keunggulan kompetitif, yang sering disebut dengan “masalah ekonomi”. 

Langkah ini melindungi perusahaan dari persaingan dan memungkinkannya mempertahankan keuntungan yang lebih tinggi dalam jangka panjang.

Saat mengevaluasi perusahaan, Buffett mencari beberapa karakteristik utama. Pertama, mencari perusahaan dengan laba atas ekuitas (ROE) yang konsisten dan kuat.

ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan pengembalian yang efektif atas modal pemegang sahamnya. Buffett juga menyukai perusahaan yang sehat dan marginnya tumbuh, karena hal ini menunjukkan harga yang kuat dan kinerja yang baik.

Keunggulan kompetitif adalah faktor penting lainnya dalam proses pemilihan perusahaan Buffett. Ini mencari bisnis yang memiliki produk unik, loyalitas merek yang kuat, atau karakteristik lain yang menyulitkan pesaing untuk berhasil.

Misalnya, investasi Buffett yang paling terkenal, Coca-Cola, mendapatkan keuntungan dari merek yang diakui secara global dan jaringan distribusi yang besar.

Buffett juga memuji kualitas manajemen perusahaannya. Dia mencari perusahaan dengan pemimpin yang jujur, yang bisa berpikir seperti pemilik dan mengalokasikan uang dengan benar.

Beberapa investasi Buffett yang paling sukses mencerminkan prinsip-prinsip ini. Selain Coca-Cola, perusahaan ini juga berinvestasi di perusahaan-perusahaan seperti American Express dan Apple, yang mendapatkan keuntungan dari kuatnya pengaruh merek dan online, serta memiliki ekosistem yang kuat untuk menjaga loyalitas pelanggan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel