Bisnis.com, Jakarta – Kehadiran internet berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di pedesaan. Akses internet membuka jendela ilmu pengetahuan untuk tersebar luas. 

Guru dan guru TK dan TK Paramata Bunda Sungai Raya Rini Kartaksari mengatakan, dalam dunia pendidikan, kehadiran internet di wilayah Desa Sungai Raya Dalam khususnya di lembaga pendidikan sangat berperan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kemudahan guru dalam mengakses informasi dan mengembangkan bahan pelajaran.  

Guru dan siswa juga dapat melakukan pembelajaran interaktif dengan lebih efisien. 

“Guru-guru kita yang sebelumnya harus menghabiskan waktu mencari materi pembelajaran interaktif, harus mengunduhnya terlebih dahulu di tempat lain, sehingga kini guru dapat menjalankan pembelajaran interaktif langsung melalui aplikasi dan website,” kata Rini, Rabu (9/11/2024). dalam bisnis. . 

Paud Permata Bunda diketahui merupakan salah satu pelanggan Internet Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Serdam Maju Bersama yang berlokasi di Desa Sungai Raya Dalam, Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Bumdes menghadirkan Internet ke desa-desa bekerja sama dengan penyedia layanan Internet dan Badan Aksesibilitas Informasi dan Telekomunikasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika. 

Rini menambahkan, kehadiran internet juga memberikan efek transformatif bagi guru dalam mengembangkan materi pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa. Selain itu, konten materi yang disampaikan kepada siswa dapat diputar langsung dari video YouTube. 

Pemerataan kualitas pendidikan menjadi perhatian di banyak negara. Pada tahun 2023, data Worldtop20.org menunjukkan Indonesia berada di peringkat 67 dari 209 negara di dunia. Indonesia berada di peringkat ke-66 disusul Albania dan Serbia ke-68.

Ketimpangan pendidikan menjadi penyebab Indonesia berada di peringkat tengah. Ketimpangan pendidikan muncul dari sejumlah permasalahan yang kompleks, salah satunya adalah infrastruktur telekomunikasi untuk akses pendidikan tinggi. 

Rini berharap akses internet yang dikelola BUMDesa Serdam Maju Bersama kedepannya akan semakin baik dan terjangkau. Faktor biaya layanan internet yang murah sangat membantu lembaga pendidikan dalam mengakses materi pembelajaran. 

Tidak hanya itu, dari segi kualitas juga diharapkan Internet Desa yang dikelola oleh BUMDesa dapat bersaing dengan banyak ISP ternama yang sudah ada, terutama dalam hal pelayanan padam jaringan. 

“Jika kami dapat memberikan saran, lebih banyak pemecah masalah harus diterapkan, terutama dalam pemecahan masalah layanan selama masa puncak penggunaan Internet,” kata Rini. 

Bumdes Serdam menawarkan kapasitas internet 5 hingga 10 mbps dengan harga mulai Rp 153.000 per bulan. Bandwidth ini dapat digunakan hingga 4 perangkat secara bersamaan. 

Dengan memanfaatkan Internet dari Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Palapa Ring, Bumdes saat ini melayani sekitar 600 pelanggan fixed Internet yang tersebar di perumahan, institusi pemerintahan, kesehatan dan pendidikan. 

Bakti juga memiliki layanan akses Internet yang telah menjangkau 18.697 lokasi pada Mei 2024, dengan sektor pendidikan menyumbang 7.000 titik (47,26%) dari jumlah tersebut. 

Dukungan pendidikan

Sementara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pedesaan, Bakti tidak hanya melakukan pembenahan infrastruktur telekomunikasi. Bakti juga mengembangkan kapasitas siswa dan guru bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Ruangguru. 

Berdasarkan laman Ruangguru, keduanya mengembangkan program Indonesia Teaching Fellowship (ITF) untuk meningkatkan mutu pendidikan di berbagai wilayah Indonesia, pada program terakhir bersama alumni program ITF BAKTI Kominfo periode 2019 periode 2022 khususnya Guru Dampak Program Pemberdayaan (PPGB). 

PPGB fokus menjadi agen pengembangan kapasitas fakultas dan memperluas dampak program melalui perancangan program pengembangan guru dan proses pembelajaran siswa.

Sejak tahun 2019, Ruangguru dan BAKTI Kominfo telah melakukan pemberdayaan guru di berbagai daerah, khususnya di daerah tertinggal, perbatasan, dan terluar (3T) Indonesia Timur. 

Sebanyak 36 orang mantan guru program ITF terpilih untuk mengikuti program PPGB di 6 daerah yaitu Kabupaten Asmat, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Ande, Kabupaten Pulau Sula, Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Sorong.

Dalam program hibah pelatihan ini, guru peserta akan mendapatkan bantuan desain program dan akses materi pembelajaran gratis yang dipadukan dengan total masa pelatihan 6 (enam bulan) termasuk akses aplikasi Ruangkarja, webinar, dan ruang belajar bagi guru. Lokakarya strategi pengembangan proyek, pendampingan perancangan proposal program, serta penjabaran dan implementasi rancangan program bagi dosen dan mahasiswa.

Selain itu, menurut laporan dampak program yang dikeluarkan RuangGuru, terjadi peningkatan kepercayaan diri (efikasi) guru sebesar 21% di akhir program. Kepercayaan yang diukur dalam hal ini adalah pada aspek peningkatan pemberdayaan, kompetensi sosial dan kemampuan menciptakan perubahan daerah dalam lingkungan pembelajaran.

Peserta program Impact Teacher juga berjumlah 1.611 orang yang terdiri dari 875 siswa dan 736 rekan guru. Peserta yang terkena dampak Impact Teaching Project juga mengalami peningkatan prestasi belajar dan kompetensi pribadi yang diukur dari penyelenggaraan pre dan post test, dimana rata-rata peningkatan akademik siswa meningkat sebesar 70% dan kompetensi pedagogi teman sebaya meningkat. Peningkatannya meningkat sebesar 78%.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel