Bisnis.com, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mengaku pengadaan rangkaian kereta api yang diproduksi PT Industria Kereta Api (INKA) masih sesuai target setelah INKA hanya mendapat pinjaman 2, Rp 1 triliun.

Direktur Operasional Penumpang dan Pemasaran KAI Brewer Raza mengatakan, kliennya masih menargetkan rangkaian gerbong barang atau kereta api yang dipesan dari INKA, diharapkan selesai pada kuartal I 2025. Pengoperasiannya akan dilakukan setelah Semester II/2025.

“INKA mulai melakukan pengiriman ke KCI pada awal tahun 2025, kami mencoba menggunakan seri baru untuk pelayanan penumpang pada semester terakhir II/2025,” kata Brewer, Kamis (9/12/2024) di Stasiun Rawa Boya.

Brewer mengaku kliennya masih perlu melakukan tes dinamis terhadap pendatang baru KRL tanpa penumpang tersebut.

Optimisme KCI senada dengan INKE yang baru saja mendapat pinjaman sindikasi dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan PT Bank Mega Tbk. (MEGA) sebesar Rp 2,1 triliun.

Total kredit sindikasi yang ditandatangani masing-masing pihak berupa pembiayaan kredit sebesar Rp2,1 triliun, dimana porsi pembiayaan Bank Mega sebesar Rp1,3 triliun dan jangka waktu pembiayaan kredit PT SMI sebesar Rp850 miliar adalah 24 bulan.

INKA akan menggunakan fasilitas tersebut untuk membeli 16 set kereta listrik (KRL). KCI memesan 16 trainset.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, selain pembangunan rangkaian kereta baru, INKA juga mendapat kontrak untuk melakukan proses peningkatan 19 kereta KRL eksisting yang terhubung dengan kendaraan penumpang KAI. INKA sendiri menyampaikan, proses renovasi direncanakan pada II/2024.

Selain rangkaian kereta baru, INKA juga fokus pada proses renovasi sejumlah rangkaian kereta eksisting yang akan diserahkan kepada penumpang KAI pada awal tahun 2025.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA