Bisnis.com, Jakarta — Holding Pariwisata Negara, PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) atau Injourney bersama anak usahanya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko (PT TWC) atau Injourney Destination Management (IDM), tengah melaksanakan rencana pemugaran atau rekonstruksi menyeluruh untuk menjadikan Candi Borobudur menjadi objek wisata kelas dunia.
Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Pariwisata Injourney, menegaskan, rekonstruksi Borobudur bukan hanya perbaikan fisik saja, tapi juga memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
“Dengan pendekatan berkelanjutan, kami berkomitmen untuk menjaga Borobudur tetap hidup dan relevan dalam transisi kita, kami ingin Borobudur terus berkembang, tidak hanya sekedar sisa masa lalu, kami juga ingin menjadi simbol harapan dan inovasi,” ujarnya. mengatakan pada Rabu, 18 September 2024, “untuk menciptakan destinasi wisata terbaik di dunia”.
Candi Borobudur, salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Prioritas (DPSP), telah ditetapkan sebagai objek wisata kelas dunia, sejalan dengan komitmen InJourney untuk menciptakan destinasi inklusif.
“Melalui rencana pemugaran dan proyek pemugaran, Borobudur tidak hanya akan mempertahankan statusnya sebagai monumen Budha terbesar di dunia, tetapi juga menjadi pusat spiritual, pendidikan, dan budaya yang lebih inklusif dan berkelanjutan.”
Untuk mewujudkan visi wisata Borobudur yang berkualitas dan berkelanjutan, InJourney melalui IDM menata ulang kawasan Borobudur dengan menggunakan empat pilar: spiritualitas, konservasi, pendidikan, dan pariwisata.
Pilar spiritual berkaitan dengan penataan ruang, pengembangan tata ruang, dan pengembangan kemauan spiritual. Sebagai pilarnya, InJourney mengaktifkan ruang hijau dan lanskap sebagai ruang luar untuk kegiatan pembelajaran spiritual. Bantuan juga telah diperbarui.
Pilar konservasi dilaksanakan dengan melestarikan cagar budaya dan memperluas kawasan hijau, pemeliharaan bentang alam yang menjadi penghambat pelestarian cagar budaya, ketertiban pergerakan wisatawan dan kuota mengunjungi pura.
Selain itu, pilar pendidikan dilaksanakan melalui pengembangan sarana dan prasarana tafsir dan pendidikan. Pada saat yang sama, hal ini dianggap sebagai pengembangan pariwisata yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan.
InJourney telah melaksanakan beberapa proyek strategis, antara lain fokus pada pembangunan Zona 2 dengan strategi antara lain peningkatan ruang hijau melalui penanaman pohon. Salah satu fokus utama rencana ini adalah pendirian Suaka Rohani Borobudur, sebuah pusat yang dirancang untuk meditasi, pendidikan, dan pelestarian nilai-nilai spiritual.
Dengan fasilitas tersebut, Borobudur akan menjadi kawasan di mana pengunjung tidak hanya dapat mengapresiasi keindahan fisik, namun juga merasakan kekuatan spiritual yang tersimpan di dalamnya.
Selain itu, IDM juga mengadopsi pendekatan yang lebih hijau dalam pengembangan Zona 2. InJourney memulihkan faktor dasar bangunan (KDB) kawasan Candi Borobudur menjadi kurang dari 4% sesuai anjuran UNESCO untuk menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan nyaman.
“Ruang terbuka hijau ini tidak hanya mempercantik kawasan, tetapi juga menjadi tempat meditasi bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana alam damai di sekitar pura,” jelas Dirjen IDM Febrina Intan.
Fasilitas baru seperti taman, museum dan Kampung Seni Borobudur akan meningkatkan daya tarik Borobudur sebagai pusat seni dan budaya.
Pengalaman yang lebih beragam dapat diperoleh, mulai dari pertunjukan artistik hingga relaksasi yang nyaman. Semua ini dihadirkan untuk menjadikan Borobudur sebagai destinasi kelas dunia dan memastikan bahwa setiap kunjungan merupakan pengalaman tak terlupakan.
Desa Seni Borobudur dibangun di atas lahan seluas 10,74 hektar dan dirancang untuk meningkatkan pengalaman wisata dengan berbagai fasilitas modern. Proyek ini juga merupakan proyek strategis nasional yang bertujuan untuk mengembangkan fasilitas bagi wisatawan dengan kenyamanan tinggi dan menjadi destinasi wisata yang menarik.
IDM juga berupaya mendukung pedagang dalam proses adaptasi, termasuk melalui program pelatihan dan penguatan melalui kerja sama dengan lebih banyak mitra. menarik wisatawan
Peningkatan konektivitas internasional juga menjadi fokus dalam upaya memperkuat posisi Borobudur sebagai destinasi kelas dunia. Penerbangan langsung Bangkok ke Yogyakarta dapat dilakukan melalui kerja sama dengan maskapai seperti Thai Airways yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan Injourny.
Hal ini akan memungkinkan lebih banyak wisatawan asing, terutama dari Asia Tenggara, untuk menikmati keajaiban Borobudur.
Terdapat 1,4 juta wisatawan yang mengunjungi Candi Borobudur pada musim panas, baik dari Jepang maupun luar negeri, dimana 10% di antaranya adalah wisatawan asing.
Dengan banyaknya potensi tersebut dan dibukanya jalur penerbangan antara Thailand melalui Yogyakarta International Airport (YIA), tujuannya adalah meningkatkan jumlah kunjungan wisman sebanyak 5 kali lipat di masa depan.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel