Bisnis.com, JAKARTA – Hari ini, Senin (30 September 2024), masa jabatan DPR RI periode 2019-2024 resmi berakhir. Setidaknya ada lima rancangan undang-undang (RUU) terkait keuangan yang berhasil disahkan DPR pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Dalam Rapat Paripurna DPR terakhir 2019-2024, Ketua DPR Puan Maharani mengungkapkan total dukungan partainya terhadap 225 undang-undang.
Aturan tersebut terdiri dari 48 RUU Daftar Prolegnas 2019-2024 dan 177 RUU Kumulatif Terbuka. Sementara itu, mereka sepakat pembahasan lima RUU tersebut tidak dilanjutkan.
Jadi, selama periode 2019-2024, DPR RI telah menyelesaikan 225 rancangan undang-undang, kata Puan, Senin (30 September 2024) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.
Dari 225 undang-undang tersebut, 5 di antaranya terkait dengan keuangan. Perangkat DPR yang bertanggung jawab dalam pengendalian keuangan negara, termasuk fiskal dan moneter, adalah Komisi XI.
Sebelum disepakati, KPU
Berikut lima undang-undang terkait keuangan yang disahkan DPR periode 2019-2024:
Pertama, UU No. 10/2020 tentang Bea Meterai. Undang-undang ini merupakan perubahan atas undang-undang no. 13.2985 diusulkan oleh pemerintah.
Salah satu perubahan signifikan dalam aturan baru tersebut adalah penerapan bea materai tunggal sebesar Rp 10.000 per saham, menggantikan tarif lama sebesar Rp 3.000 dan Rp 6.000.
Kedua, UU No. 13/2020 yang merupakan pengesahan Protokol tentang Implementasi Paket Ketujuh Kewajiban Jasa Keuangan berdasarkan Perjanjian Kerangka Kerja Jasa Keuangan ASEAN (Protocol on the Implementation of the Seventh Package of Financial Services Obligations under the ASEAN Framework Agreement on Services) atau dikenal dengan AFAS 7.
Ketiga: UU No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Aturan Perpajakan atau yang kini dikenal dengan UU HE. Terobosan aturan tersebut salah satunya adalah dengan ditetapkannya kenaikan tarif PPN yakni mulai 1 April 2022 menjadi 11% dan mulai 1 Januari 2025 kembali menjadi 12%.
Keempat, UU No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD). Salah satu tugas terpenting dari peraturan tersebut adalah koordinasi anggaran antara pemerintah pusat dan daerah.
Kelima, julukan terakhir adalah UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pembangunan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Peraturan sektor keuangan ini berupaya untuk mengatur perkembangan sektor keuangan, seperti peraturan di bidang digitalisasi.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel