Bisnis.com, Jakarta – Setiap orang di dunia pasti pernah mengalami jatuh cinta.

Tapi tahukah Anda bahwa sesuatu terjadi pada tubuh Anda saat Anda jatuh cinta?

Cinta, perasaan gembira yang membuat jantung berdebar kencang dan memicu serangkaian reaksi fisik yang luar biasa pada tubuh kita.

Dari lonjakan neurokimia yang cepat hingga perubahan detak jantung dan pernapasan, jatuh cinta memicu interaksi proses biologis yang kompleks.

Gurleen Barua, psikolog organisasi di The Culture Thing, mengatakan bahwa meskipun cinta sering dikaitkan dengan hati, sebenarnya otaklah yang mengatur sebagian besar perubahan.

Otak kita melepaskan berbagai bahan kimia, termasuk dopamin dan oksitosin, yang berperan penting dalam membentuk respons emosional dan fisik kita terhadap cinta, mengaktifkan area yang terkait dengan kesenangan dan penghargaan.

Hal ini dapat menimbulkan berbagai efek fisik dan psikologis, seperti peningkatan rasa senang, berkurangnya rasa sakit, dan meningkatnya keinginan untuk berhubungan intim dengan pasangan.

Selain perubahan kimiawi ini, cinta memanifestasikan dirinya dalam sensasi fisik seperti kupu-kupu di perut, tubuh terasa ringan, dan perasaan gembira secara keseluruhan.

Selain itu, keintiman fisik seperti berpelukan, berciuman, dan berciuman melepaskan oksitosin, yang dikenal sebagai ‘hormon cinta’, yang meningkatkan perasaan percaya, tenang, dan aman, seperti dikutip Indian Express.

Saat kita sedang jatuh cinta, neurotransmiter dan hormon seperti dopamin, oksitosin, dan serotonin berperan besar dalam membentuk perasaan dan perilaku kita, katanya.

Dopamin sering disebut sebagai neurotransmitter “perasaan baik”, yang membanjiri pusat penghargaan di otak kita, menyebabkan perbaikan suasana hati secara keseluruhan dan peningkatan perasaan senang. Lonjakan dopamin membuat kita merasa lebih energik, termotivasi, dan antusias menjalani hidup. Anda menjadi lebih fokus, bersemangat, dan bersemangat dalam melakukan aktivitas atau tujuan yang menarik.

Selain itu, oksitosin dikenal sebagai “hormon cinta” dan meningkatkan kepercayaan, hubungan, dan keintiman antar pasangan.

Ini memperkuat hubungan emosional kita dengan orang yang kita cintai dan meningkatkan rasa aman dan sejahtera. Oksitosin juga mendorong perilaku pengasuhan seperti berpelukan, berpelukan, dan keintiman fisik, sehingga memperdalam ikatan antar pasangan.

Serotonin adalah neurotransmitter lain yang terkait dengan pengaturan suasana hati dan membantu kita menghasilkan perasaan bahagia, puas, dan stabilitas emosional saat kita sedang jatuh cinta. Serotonin membantu mengurangi kecemasan dan stres serta meningkatkan perasaan tenang dan rileks. Oleh karena itu, kesehatan fisik dan mental kita secara keseluruhan adalah Bisa meningkat.”

Jatuh cinta ternyata bisa memberikan dampak jangka panjang yang sangat besar bagi kesehatan seseorang, baik secara positif maupun negatif.

Sisi positifnya, jatuh cinta dapat meningkatkan perasaan bahagia dan kepuasan emosional. Ketika kita merasa dipahami, diakui, dan dicintai oleh pasangan kita, hal itu memicu emosi positif dan pelepasan hormon perasaan senang seperti oksitosin dan endorfin. “Rasa diterima dan memiliki ini membantu mengurangi tingkat stres, meningkatkan kesehatan mental, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Selain itu, hubungan romantis memberikan lingkungan yang mendukung di mana kita dapat dengan bebas berbagi pikiran, perasaan, dan pengalaman. Dukungan emosional dan persahabatan yang diberikan oleh pasangan yang penuh kasih berkontribusi terhadap kesehatan dan umur panjang secara keseluruhan.

Namun, menurutnya ada sisi negatif dari cinta. Terkadang, emosi intens yang terkait dengan cinta dapat menyebabkan hilangnya objektivitas dan ketidakmampuan mengenali potensi tanda bahaya dalam suatu hubungan.

Dalam kasus ekstrim, jatuh cinta secara membabi buta dapat menimbulkan konsekuensi negatif, seperti ketergantungan, isolasi dari teman dan keluarga, atau mempertahankan hubungan yang beracun.

“Menjaga keseimbangan antara aspek positif cinta dan penilaian realistis terhadap dinamika hubungan adalah penting untuk memastikan kesehatan seseorang tidak terganggu,” kata Barua.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel