Bisnis.com, Jakarta – Banyak orang yang sulit membedakan apakah lawan bicaranya berkata jujur atau berbohong. Namun keadaan ini bisa dikenali dari ekspresi wajah saat bertemu.
Saat seseorang berbohong, lihatlah seluruh aspek wajahnya mulai dari gerakan mata, bibir, dahi, rahang, dan warna kulit. Organ-organ ini mungkin menunjukkan kegelisahan akibat kontraksi otot zygomatik.
Dari pemberitaan time.com dan CBC, ada banyak faktor yang memotivasi seseorang untuk berbohong, ingin orang lain menghargainya, merasa dihargai, menjaga citranya, hingga menghindari konflik dan ketidaknyamanan.
Namun, tidak ada seorang pun di dunia ini yang mau berbohong meski itu sangat menyakitkan. Untuk itu, Anda bisa mengenali tanda-tanda kebohongan orang lain melalui ekspresi wajah berikut ini. Ekspresi wajah orang palsu 1. Menggerakan mata
Seorang pembohong sering kali menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya. Mereka mengalihkan pandangannya dengan melihat benda atau benda disekitarnya. Ketidakselarasan mata ini menunjukkan bahwa orang tersebut sedang bingung atau ragu untuk mengatakan yang sebenarnya.
Sebuah studi yang dilakukan Gesellman di UCLA menemukan bahwa orang terkadang memalingkan muka saat berbohong. Penelitian lain juga menunjukkan hal serupa, orang yang berbohong melihat hal lain saat berkomunikasi. 2. Mata berkedip cepat
Orang normal hanya berkedip lima hingga enam kali per menit, atau setiap sepuluh detik. Namun saat berbohong, orang cenderung lebih banyak berkedip atau tidak berkedip sama sekali. Kondisi ini disebabkan oleh stres pada tubuh sehingga mengurangi produksi air mata dan membuat mata lebih kering dari biasanya. 3. Bibir tertutup
Sebuah studi UCLA menemukan bahwa pembohong mengerucutkan bibir ketika ditanya pertanyaan sensitif. Gerakan ini merupakan refleks alamiah seseorang yang berusaha memikirkan apa yang akan dikatakannya agar lawan bicaranya mempercayainya.
Selain itu, bibir yang mengerucut juga merupakan tanda bahwa orang ingin menghindari topik pembicaraan yang berkepanjangan. Tanda ini menunjukkan bahwa mereka tidak mau bicara. 4. Meregangkan rahang dan dahi
Orang yang berbohong mengalami ketegangan pada wajah, terutama pada rahang dan dahi. Ketegangan ini disebabkan oleh ketidakstabilan mental dan stres yang mereka rasakan ketika berbohong kepada lawan bicara.
Ketika seseorang berbohong, dia harus memikirkan baik-baik apa yang akan dia katakan selanjutnya. Mereka menganggap perkataannya terdengar masuk akal dan dapat dipercaya oleh orang lain. Hal ini menyebabkan otot-otot wajah menegang. 5. Wajah berkeringat
Orang yang berbohong mengalami perubahan pada sistem saraf otonomnya karena emosi yang gugup. Nantinya, saraf ini menyebabkan Anda berkeringat lebih banyak dari biasanya. Keringat muncul di area T-zone wajah, yakni dahi, bibir atas, hidung, dan dagu. 6. Sakit kepala
Ketika seseorang berbicara jujur, terkadang ia menggunakan bahasa non-verbal seperti menganggukkan kepala untuk menunjukkan persetujuan dengan pembicara.
Namun, orang yang suka berbohong cenderung mengingkari perkataannya. Mereka menggelengkan kepala sambil berbicara. 7. Pendarahan pada wajah
Beberapa orang, terutama wanita, mengerutkan kening saat berbohong. Wajah memerah ini merupakan respon yang ditimbulkan oleh sistem saraf simpatis.
Ketika orang berbohong, sistem saraf simpatis diaktifkan dengan meningkatkan detak jantung dan mengontraksikan otot-otot wajah. Situasi ini berlanjut ketika orang merasa stres karena kebohongan yang mereka sampaikan. (Noor Afife Zahra Alia)
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel