Bisnis.com, Jakarta – PT Vahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance mengakui kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) dalam beberapa bulan terakhir berdampak pada mata uang perseroan.
Meski demikian, WOM Finance menyebutkan perusahaan tetap dapat mengakses sumber pendanaan dari perbankan dengan suku bunga yang sangat efektif.
“Hingga Juni 2024, perseroan masih berhasil mengelola biaya dana pada tingkat yang efisien,” kata Direktur Keuangan WOM Ring Lisa Hadi saat dihubungi Bisnis, Rabu (22/8/2024).
Ring mengatakan perseroan telah mendapatkan berbagai sumber pendanaan, peningkatan efisiensi operasional, peningkatan kualitas kredit, dan terus menjaga hubungan yang kuat dengan investor. Diakuinya pula, penurunan biaya dana merupakan tantangan yang kompleks, namun dengan perencanaan yang tepat dan komprehensif, perusahaan dapat mencapai tujuan tersebut.
“Penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi dan beradaptasi dengan perubahan kondisi bisnis,” ujarnya.
Kenaikan biaya dana juga dapat berdampak pada margin laba bersih (NIM) perseroan, kata Ring. Namun, lanjutnya, WOM finance dapat memitigasi dampak negatif tersebut dengan menerapkan berbagai strategi. Untuk Semester I hingga 2024, perseroan mencatatkan NIM sebesar 24,5%.
Untuk mempertahankan NIM, perseroan terus meningkatkan pendapatan bunga, memperbaiki struktur aset, meningkatkan efisiensi dan memanfaatkan kondisi pasar yang menguntungkan, kata Ring.
“Operasional perusahaan NIM hingga akhir tahun juga akan tetap sama dengan keadaan saat ini,” ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel