Bisnis.com, Jakarta – Artritis reumatoid atau lebih dikenal dengan istilah rematik merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan nyeri, peradangan, dan kekakuan pada persendian.
Menurut Mayoclinic, rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun. Sistem imun tubuh menyerang jaringan tubuh pada persendian sehingga menyebabkan pembengkakan.
Dalam jangka panjang, rematik dapat menyebabkan erosi tulang dan kelainan bentuk sendi.
Rematik dapat diobati dengan pengobatan dan pola hidup sehat, namun penyakit ini belum ada obatnya. Jika tidak diobati, rematik dapat menyebabkan kecacatan.
Ada “definisi” berbeda tentang kecacatan, misalnya suatu kondisi yang menyebabkan kematian atau berlangsung selama 6 bulan. Menurut Healthline, rematik bisa tergolong kecacatan jika Anda tidak bisa bekerja atau melakukan aktivitas sehari-hari karena penyakit tersebut.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui risiko, penyebab, dan gejala rematik agar Anda terhindar dari penyakit ini. Risiko rematik
Rematik biasanya terjadi pada orang berusia 60 tahun ke atas. Pada wanita, risiko ini meningkat. Selain itu, jika ada anggota keluarga lain yang mengidap penyakit ini, Anda lebih berisiko terkena rematik.
Selain itu, jika Anda mengalami obesitas, penyakit gusi, dan penyakit jantung, risiko terjadinya rematik akan meningkat. Pilihan gaya hidup seperti merokok juga meningkatkan risiko terkena rheumatoid arthritis. Penyebab rematik
Penyebab eksternal rematik masih kurang jelas. Sejumlah ahli meyakini ada faktor genetik yang bisa menyebabkan rematik, sedangkan lingkungan seseorang seperti virus, bakteri, atau stres bisa menjadi penyebabnya.
Seperti disebutkan di atas, rematik merupakan penyakit autoimun. Rematik terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengira sel-sel tubuh sebagai benda asing.
Menurut Arthritis Foundation, sistem imun tubuh melepaskan bahan kimia ke dalam sel tubuh, terutama sinovium, yang dapat menyebabkan peradangan. Sinovium adalah jaringan yang mengelilingi sendi dan membantu sendi berfungsi dengan baik.
Sinovium yang meradang menebal. Akibatnya, area persendian menjadi bengkak, nyeri, dan sulit digerakkan. Gejala rematik
– Sendi terasa lunak, panas dan bengkak.
– Rasa kaku pada persendian terutama pada pagi hari dan jika jarang bergerak.
– Lelah
– Demam.
– Kehilangan nafsu makan
Gejala rematik pertama kali muncul pada persendian kecil, seperti persendian jari tangan dan kaki. Kemudian, penyakit ini menyebar ke persendian yang lebih besar seperti pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, pinggul, dan bahu.
Anda mungkin mengalami gejala lain selain persendian. Ini termasuk kulit, mata, paru-paru, jantung, ginjal dan organ dalam lainnya. Rematik dapat muncul dan hilang tergantung aktivitas penyakit dalam proses penyebarannya. (Ilma Rehane)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel