Bisnis.com, JAKARTA – Ganda putra Pramudya Kusumawardana / Jeremiah Erich Yoche Jacob Rambitan menunjukkan banyak hal hingga kalah dari Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto pada babak ke-32 Indonesia Masters di Istora Senayan Jakarta, Selasa.
Menurut Pram, ia banyak melakukan kesalahan yang merugikan dirinya selama bekerja di orang yang lebih tua.
“Kami bermain rubber lebih awal, tapi tidak ramai karena banyak kesalahan,” kata Pram usai pertandingan.
Sementara itu, Yere juga menyayangkan kekalahannya, atas rasa sakit yang masih ada di laga pertama kategori BWF Super 500 tersebut.
Meski begitu, Pram/Yere akan mengincar comeback terbaiknya setelah absen enam bulan akibat cedera kaki yang dialami Yere di Indonesia Masters tahun lalu.
“Awal game pertama saya merasa leher saya tegang sehingga saya meminta bantuan Pram untuk bokong (posisi). Di game kedua, rasa sakitnya lebih kuat, jadi saya tidak bermain,” kata Yere.
Akibat ketidaksempurnaan tersebut, Yere mendapat dua kali perawatan di game kedua dan ketiga. Permainan Yere tidak bisa membaik karena rasa sakitnya.
Meski berjuang keras, Pram/Jerre harus mengakui keunggulan ganda putra peringkat satu dunia itu 21-18, 14-21, 10-21 setelah pertarungan berlangsung selama 48 menit.
Sebagai seorang bintang, Pram tetap berusaha mendukung Yeremia untuk berjuang hingga akhir. Bahkan, ia memutuskan tiga pertandingan hari ini ditambah dengan pertandingan melawan lawannya di Malaysia Open yang berakhir hanya dalam dua pertandingan.
“Ada beberapa kemajuan sejak kami kalah di rubber match. Secara pribadi, saya pasti mendukung pasangan saya tidak peduli seberapa sering dia bermain dengan saya. Kami juga berusaha beradaptasi dengan situasi tersebut. Jika sebelumnya kami mengandalkan kecepatan, kini kami akan bermain taktis. dan pelajari lebih lanjut lawan kita,” kata Pram.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel