Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan proses pra-studi kelayakan (FS) perpanjangan jalur kereta cepat di Surabaya tidak akan selesai sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundurkan diri.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati memastikan proses pra-FS Kereta Cepat Jakarta-Surabaya belum selesai pada tahun 2024. Dengan demikian, proses kajian ini akan terus berlanjut saat kepemimpinan berpindah ke Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Oktober 2024.
“Harus saya sampaikan, tidak mungkin selesai [studi kereta cepat Jakarta-Surabaya] tahun ini,” kata Adita di Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Adita mengatakan, proses kajian perpanjangan Kereta Cepat di Surabaya ini dilakukan berdasarkan evaluasi kajian Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau kini Kereta Cepat WHOOSH. Katanya, pengkajian proyek ini akan melalui beberapa tahapan yang relatif panjang.
Sementara itu, Adita belum menjelaskan secara rinci kapan target pra studi kereta cepat Jakarta-Surabaya akan selesai. Dia memastikan, proses kajian ini masih terus berjalan dengan pihak terkait.
“Kita belajar dari proses kereta cepat Jakarta-Bandung kemarin, bahwa kajian ini [kereta cepat Jakarta-Surabaya] akan melalui proses yang panjang,” kata Adita.
Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan kesiapannya ditunjuk menjadi operator kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Sekretaris Perusahaan CEO KCIC Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya siap mendukung penuh upaya pemerintah menggarap perluasan kereta cepat di Surabaya. KCIC akan mengikuti arahan dan keputusan yang akan diambil pemerintah selanjutnya dalam hal ini.
KCIC juga bersedia berpartisipasi dalam proyek ini jika pemerintah menunjuknya sebagai operator kereta cepat Jakarta-Surabaya. Sebab, KCIC juga berpengalaman dalam pembangunan dan pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung atau kereta cepat WHOOSH.
“Kami siap jika ada arahan menjadi operator [kereta cepat Jakarta-Surabaya] dari pemerintah,” ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel