Bisnis.com, Jakarta – Beras bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Meski beberapa pendapat tentang beras ternyata menyesatkan. Tidak makan nasi di malam hari adalah contohnya.

Melansir dari birlahealthcare.com dan lrnk.in (21/8/2024), Rice selalu menjadi pusat kontroversi. Peranan manajemen gizi secara umum telah menimbulkan beberapa miskonsepsi atau mitos dikalangan masyarakat, untuk itu penting bagi kita yang mengetahui dan mengabaikan beberapa mitos yang tersebar.

Legenda tentang beras antara lain:

1. Nasi tidak baik untuk penderita diabetes.

Faktanya, mengonsumsi nasi dengan nutrisi lain menurunkan indeks glikemik makanan. Hal ini membuatnya sangat aman bagi penderita diabetes. Namun, bukan berarti penderita diabetes bisa makan sebanyak yang mereka mau. Makanlah nasi dalam jumlah yang tepat.

2. Beras tidak memiliki nilai gizi.

Faktanya, beberapa jenis beras, seperti beras merah, kaya akan vitamin, mineral, dan serat esensial. Beras merah memiliki lapisan luar yang kaya akan vitamin B, magnesium, dan antioksidan yang memberikan banyak manfaat nutrisi dibandingkan beras olahan.

3. Nasi menyebabkan obesitas.

Faktanya, nasi merupakan sumber karbohidrat rendah lemak dan rendah kolesterol yang baik. Bahkan protein pun bergantung pada variasinya, seperti halnya karbohidrat lainnya. Nasi bisa membuat orang gemuk jika makan terlalu banyak. Mengonsumsi nasi berdasarkan kalori tidak akan membuat orang gemuk.

4. Beras tidak baik untuk kesehatan jantung.

Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa asupan nasi dalam jumlah sedang dapat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan stroke. Hal ini terutama berlaku jika diet seimbang kaya akan buah-buahan, sayuran, dan protein rendah lemak.

5. Sebaiknya Anda tidak makan pada malam hari.

Faktanya, nasi bisa meningkatkan kualitas tidur manusia, nasi juga meningkatkan sensitivitas terhadap leptin. Sebagai hormon yang mengontrol penumpukan lemak dalam tubuh, tidak hanya pada malam hari tubuh mengubah karbohidrat dalam nasi menjadi glukosa. Berbeda dengan siang hari ketika karbohidrat berubah menjadi lemak.

6. Nasi sulit dicerna.

Faktanya, enzim yang disembunyikan saluran pencernaan manusia mampu mencerna nasi dengan sangat baik. Beras juga dapat membantu menjaga kesehatan usus dan mencegah sembelit.

Selain itu, beras merupakan prebiotik yang menyediakan makanan bagi pertumbuhan probiotik. (Bakteri baik)

7. Nasi mengandung gluten.

Faktanya, nasi merupakan sumber karbohidrat bebas gluten. Dan tidak menimbulkan reaksi alergi seperti sereal lainnya. Mitos inilah yang mungkin menjadi alasan banyak orang menganggap nasi tidak aman bagi penderita diabetes dan mereka yang mengikuti program penurunan berat badan.

8. Nasi memiliki kandungan garam yang tinggi.

Faktanya, nasi rendah sodium. Oleh karena itu, kecil kemungkinannya menyebabkan gangguan kesehatan akibat garam, seperti tekanan darah tinggi. Stroke, bahkan gagal ginjal dan jantung (Alkemal Yoga)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.