Bisnis.com, Jakarta – Di cuaca panas seperti sekarang, apalagi di siang hari, penting untuk tetap terhidrasi. Cara yang enak dan menyehatkan adalah dengan meminum air kelapa.

Air kelapa adalah cairan yang ditemukan secara alami pada kelapa muda. Seiring pertumbuhan kelapa, sebagian air ini menjadi daging kelapa di dalam buah.

Minum air kelapa tidak hanya menyegarkan tapi juga baik untuk tubuh. Air kelapa mengandung antioksidan dan mineral bernama elektrolit yang dapat membantu menghidrasi tubuh. Mengutip dari Health, berikut manfaat minum air kelapa saat cuaca panas: 1. Memberikan hidrasi

Seperti kebanyakan cairan, air kelapa dapat memenuhi kebutuhan hidrasi harian Anda. Air kelapa pada dasarnya adalah air dengan tambahan karbohidrat dan elektrolit, termasuk natrium, kalium, magnesium, dan klorida.

Elektrolit merupakan mineral yang dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dengan mengatur jumlah air yang masuk dan keluar sel. Elektrolit juga membantu menjaga keseimbangan pH, tekanan darah, dan detak jantung.

Ketidakseimbangan jumlah air atau elektrolit dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi. Seseorang bisa kehilangan elektrolit jika sakit dan muntah atau diare terus-menerus. 

Orang yang banyak berkeringat saat cuaca panas atau berolahraga dengan intensitas tinggi dalam jangka waktu lama juga berisiko kehilangan elektrolit dan dehidrasi jika kurang minum cairan. 2. Mendukung kinerja dan pemulihan pasca-latihan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meminum air kelapa sebelum atau sesudah berolahraga dapat memberikan manfaat performa dan pemulihan yang lebih besar dibandingkan dengan meminum air putih atau minuman olahraga.

Sebuah penelitian yang mengevaluasi manfaat air kelapa terhadap performa atletik melaporkan bahwa meminum air kelapa sebelum berolahraga di cuaca panas akan memperpanjang waktu yang dibutuhkan partisipan untuk mencapai kelelahan dibandingkan dengan meminum air biasa, meski perbedaannya hanya beberapa detik.

Hal ini mungkin terjadi karena elektrolit utama yang hilang melalui keringat adalah natrium, namun elektrolit utama yang terdapat dalam air kelapa adalah kalium.

Air kelapa juga memiliki rasa manis alami yang menyediakan sumber karbohidrat berkualitas lebih tinggi dibandingkan minuman manis seperti soda dan minuman energi. Namun beberapa produk air kelapa mengandung tambahan gula, jadi pastikan memilih produk yang tidak mengandung tambahan gula atau pemanis.

Gula alami yang ditemukan dalam air kelapa juga dapat memberi tubuh energi yang cepat, yang sangat penting terutama selama olahraga intens. Tubuh tidak menggunakan protein dan lemak seefisien karbohidrat selama aktivitas fisik, sehingga melengkapi tubuh dengan gula alami seperti yang ditemukan dalam air kelapa dapat bermanfaat selama latihan ketahanan jangka panjang. 3. Dapat menurunkan tekanan darah

Minum air kelapa dapat membantu mengontrol tekanan darah. Minuman ini kaya akan potasium. Kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan menghilangkan kelebihan natrium dari tubuh dan mengurangi tekanan pada dinding pembuluh darah.

Sebuah penelitian kecil pada 28 orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan penurunan tekanan darah sistolik yang signifikan pada partisipan setelah minum air kelapa setiap hari selama dua minggu.

Penelitian lain terhadap hewan pengerat baru-baru ini menemukan bahwa air kelapa menjanjikan sebagai diuretik alami tanpa menurunkan kadar elektrolit. Diuretik sering digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit kardiovaskular lainnya karena membantu menghilangkan kelebihan natrium dari tubuh. 4. Membantu mencegah batu ginjal

Mengonsumsi makanan dan minuman kaya kalium, seperti air kelapa, juga dapat menurunkan risiko batu ginjal, karena kalium mencegah tubuh mengeluarkan terlalu banyak kalsium melalui urin.

Dua penelitian observasional besar menemukan bahwa orang dengan asupan kalium tertinggi memiliki risiko 35-51% lebih rendah terkena batu ginjal dibandingkan orang dengan asupan kalium terendah.

Studi lain menemukan bahwa minum air kelapa meningkatkan kadar kalium, klorida, dan sitrat dalam urin, sehingga dapat membantu mengurangi risiko batu ginjal. Namun penelitian ini difokuskan pada orang yang tidak memiliki riwayat batu ginjal.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel