Bisnis.com, JAKARTA – Garam merupakan salah satu bahan penting dalam makanan kita.

Makanan ini membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan, meningkatkan aktivitas saraf, dan mengontraksikan otot. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, garam justru bisa merugikan ketimbang menguntungkan tubuh.

Meskipun sejumlah garam diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan baik, menemukan rasio yang tepat sangatlah penting dalam hal ini.

Orang dewasa sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 2.300 miligram (atau 1 sendok teh) garam per hari, meski banyak orang mengonsumsi lebih dari itu.

Makanan cepat saji, makanan olahan, dan makanan restoran mengandung banyak garam tersembunyi. Inilah sumber utama asupan garam berlebih. Seseorang dapat mengurangi asupan garam secara drastis dengan memasak di rumah, memeriksa label makanan, dan memilih makanan segar dibandingkan makanan olahan.

Saat ini, kebanyakan orang mengonsumsi lebih banyak garam daripada yang mereka butuhkan, terutama karena makanan olahan dan kemasan.

Laporan dari timesofindia, terlalu banyak garam merupakan faktor tersembunyi penyebab tekanan darah tinggi. Ketika tubuh kelebihan garam, tubuh akan menahan kelebihan air untuk mengencerkan garam dalam darah.

Peningkatan volume darah ini memberikan tekanan tambahan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi.

Seiring berjalannya waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah, jaringan jantung, dan organ lainnya sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Mengurangi garam dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko kesehatan. Berikut dampak buruk jika terlalu banyak mengonsumsi garam: 1. Mengganggu fungsi ginjal

Ginjal bertanggung jawab untuk menyaring kelebihan garam dan cairan dari darah. Jika garam terlalu banyak, ginjal harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkannya.

Ketegangan akibat asupan garam yang tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi fungsi ginjal, yang pada akhirnya mempersulit ginjal dalam menjaga keseimbangan cairan dan mineral tubuh. Hal ini dapat menyebabkan retensi cairan sehingga menyebabkan pembengkakan pada tangan, kaki, atau tungkai (edema). 2. Melemahkan tulang dengan menghabiskan kalsium

Efek kelebihan garam yang sering diabaikan adalah pengaruhnya terhadap kesehatan tulang. Ketika tubuh memiliki kadar garam yang tinggi, tubuh cenderung kehilangan lebih banyak kalsium melalui urin. Hilangnya kalsium, mineral penting untuk kekuatan tulang, lama kelamaan dapat melemahkan tulang, membuatnya lebih rentan terhadap patah tulang dan kondisi seperti osteoporosis. Mengonsumsi makanan dengan garam dalam jumlah sedang dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mengurangi risiko penipisan kalsium. 3. Meningkatkan risiko masalah jantung

Garam tidak hanya mempengaruhi tekanan darah, tetapi sebagai akibat nyata dari peningkatan tekanan darah, garam juga mempengaruhi jantung secara tidak langsung. Asupan garam yang tinggi telah dikaitkan dengan kondisi seperti serangan jantung dan gagal jantung. Ketika jantung harus memompa lebih keras untuk memompa darah, maka jantung bisa bekerja terlalu keras. Perubahan kejadian ini berpotensi menyebabkan otot jantung menebal. Peningkatan beban kerja ini juga meningkatkan risiko gagal jantung. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel