Bisnis.com, Jakarta — PT Airlines Reinsurance Indonesia Tbk (MREI) atau Marein pun angkat bicara soal rencana penjualan saham Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Perusahaan asuransi tertua di Indonesia ini memiliki 14,84% saham MREI. 

Direktur Kepatuhan Marin Tamara Arista Salim mengatakan manajemen tidak mengetahui kemajuan program penghapusan stok. Namun yang pasti, ia membenarkan perwakilan AJB Bumiputera tetap hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 27 Juni mendatang. 

“Saham kami yang dibeli AJB Bumiputera adalah saham publik, kami tidak terikat dengan pengelolanya. Jadi kami tidak tahu kalau menanyakan hal itu,” kata Tamara, Kamis (27/6/2024) di Sudirman, Jakarta Selatan. ucapnya saat ditemui usai pameran publik di Plaza Marin. 

Tamara mengatakan AJB Bumiputera bukanlah pemegang saham pengendali. Namun karena sahamnya lebih dari 5%, seharusnya ia tercatat sebagai pemilik perusahaan Marein. 

Dilihat dari MREI bulan buku Mei 2024, 20,53% saham perseroan dimiliki oleh PT Graha Sentosa Persada. AJB Bumiputera 1912 memegang 14,84% dan Bank Singapura 5,08%. Sementara di sisi masyarakat, kepemilikan kurang dari 5 persen meningkat menjadi 59,55 persen. 

Rencana pembagian unit MREI oleh AJB Bumiputera 1912 telah dirilis tahun lalu. Saat itu, Bagus Irawan yang sebelumnya menjabat Juru Bicara Badan Perwakilan Anggota (BPA) AJB Bumiputera mengungkapkan, alasan utama penerbitan saham tersebut adalah karena MREI telah menjual AJB Bumiputera selama 30 tahun terakhir tidak dibayarkan . atau 40 tahun. Tahun

Bagus menambahkan, unit MREI AJB Bumiputera tidak memberikan dukungan finansial dalam kondisi seperti ini. 

“Jadi lebih baik partnya dilepas,” kata Baggs saat dihubungi Bisnis, Selasa (28/2/2023).  

Tak hanya sebagian, AJB Bumiputera juga berencana melepas sejumlah asetnya yakni Hotel Bumi Surabaya, Tanah TB Sumatupang, Gedung Wisma Patungan dan Tanah Setiabudi yang juga akan direnovasi. Baru-baru ini, Marine memutuskan membagikan dividen sebesar Rp 7,77 miliar untuk tahun buku 2023. 

Jumlah tersebut setara dengan 12,66% dari pendapatan yang dibukukan perseroan pada tahun lalu sebesar Rp 61,36 miliar. Keputusan tersebut berdasarkan RUPST tahun buku 2023 pada 27 Juni. 

“Perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp7,77 miliar atau 12,66% fee kepada pemegang saham.” Hal ini dilakukan sebagai bentuk terima kasih kepada pemegang saham atas dukungan dan kontribusinya,” kata Direktur Keuangan Marin Doi Anna Noor Hundani di depan publik Expose, China (27/6/2024).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel