Bisnis.com, Jakarta – Operasi mata lasik (laser-assisted in situ keratomileusis) telah menjadi trend sosial untuk menghilangkan kacamata dan lensa kontak. LASIK adalah operasi refraksi yang memperbaiki rabun jauh, rabun jauh, dan astigmatisme.

Sayangnya, masih terdapat kesalahpahaman mengenai operasi mata Lasik sehingga membuat calon pasien ragu mengambil keputusan. Operasi lasik menggunakan laser untuk meningkatkan penglihatan.

Kevin, dokter spesialis mata di KMN EyeCare, mengatakan operasi LASIK dimulai ketika dokter mematikan rasa pada mata menggunakan obat tetes mata yang mematikan rasa. Kemudian dokter membuat flap (lapisan tipis) pada kornea dengan pisau atau laser khusus.

“Setelah penutup kornea dibuka, laser digunakan untuk membentuk kembali kornea sehingga cahaya dapat masuk secara normal, sehingga menghasilkan penglihatan yang lebih jelas. Flap kornea kemudian dapat dikembalikan ke posisi semula tanpa perlu dilakukan penjahitan,” tulis Kevin. buku itu. Siaran pers, Rabu (11/9/2024). Pelajari fakta tentang operasi LASIK. 1. Prosedurnya cepat dan tidak memerlukan rawat inap

Operasi LASIK untuk kedua mata hanya membutuhkan waktu 15-20 menit. Prosedur cepat ini memungkinkan pasien mendapatkan koreksi penglihatannya tanpa perlu rawat inap.

Setelah prosedur selesai, pasien dapat pulang pada hari yang sama, menjadikan LASIK sebagai pilihan praktis dan efektif bagi orang yang ingin memperbaiki penglihatannya tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari. 2. Operasi lasik hanya menimbulkan sedikit rasa sakit

Salah satu keuntungan utama LASIK adalah prosedurnya tidak terlalu menimbulkan rasa sakit—bahkan, tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali bagi sebagian besar pasien. Sebelum prosedur dimulai, pasien dibius dengan obat tetes mata yang efektif menghilangkan rasa sakit selama operasi LASIK.

Banyak pasien melaporkan hanya merasakan tekanan ringan atau ketidaknyamanan ringan selama prosedur. Hal ini menjadikan LASIK pilihan yang nyaman dan diterima secara luas bagi mereka yang ingin memperbaiki penglihatannya tanpa mengalami rasa sakit yang berarti. 3. Masa pemulihan yang singkat

Tidak hanya waktu pengerjaannya yang cepat, waktu pemulihan pasca LASIK juga relatif singkat. Kebanyakan pasien dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu 24-48 jam setelah operasi.

Penglihatan biasanya membaik dalam beberapa jam, namun penglihatan optimal mungkin memerlukan waktu beberapa minggu. Setelah LASIK, pasien juga memerlukan kunjungan tindak lanjut berulang kali agar dokter mata dapat memantau perkembangan penglihatan pasien. 4. Tingkat keberhasilan yang tinggi dan dampak yang permanen

Biaya operasi miopia laser yang relatif mahal dapat menyebabkan calon pasien mempertanyakan apakah prosedur ini memberikan hasil permanen.

Jangan khawatir, operasi LASIK diketahui memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan hasil yang permanen. Kebanyakan pasien mengatakan mereka puas dengan penglihatan mereka 10 tahun setelah operasi.

Perlu Anda ketahui juga bahwa ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan penglihatan pasien pasca operasi. Menurut American Board of Refractive Surgery, penglihatan seseorang berubah seiring berjalannya waktu, terutama jika rabun jauh, rabun jauh, atau astigmatisme terus berlanjut. 5. Operasi lasik mempunyai risiko dan efek samping

Seperti prosedur bedah lainnya, LASIK memiliki risiko dan efek samping. Efek samping bervariasi dari pasien ke pasien dan beberapa orang akan mengalami beberapa dan beberapa tidak. Masalah yang umum terjadi adalah mata kering, penglihatan malam buruk, dan silau atau lingkaran cahaya di sekitar lampu.

Secara umum, komplikasi serius setelah LASIK jarang terjadi, namun masih terdapat masalah infeksi atau kerusakan kornea yang terjadi selama prosedur. Penting bagi calon pasien untuk memahami potensi risiko ini dan mendiskusikannya dengan dokter mata sebelum memutuskan untuk menjalani operasi Lasik. 6. Kandidat yang cocok untuk operasi miopia laser

Tidak semua orang bisa menjalani operasi LASIK karena ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi. Sebelum operasi ini, calon pasien harus menjalani serangkaian tes dengan menggunakan peralatan canggih untuk memastikan kondisi matanya memuaskan.

Evaluasi awal LASIK meliputi pemeriksaan ketebalan dan bentuk kornea, kestabilan pengukuran refraksi mata, dan kesehatan mata secara keseluruhan. Pemeriksaan ini penting untuk mengidentifikasi potensi risiko dan memastikan prosedur ini merupakan pilihan yang aman bagi kandidat LASIK.

Masyarakat yang ingin menjalani operasi LASIK dapat melakukan riset dan mencari rumah sakit atau pusat mata yang memiliki teknologi terkini dan dokter berpengalaman, yang penting untuk memastikan hasil terbaik dan mengurangi risiko komplikasi.

Teknologi canggih dapat memberikan hasil yang lebih tepat dan akurat, sementara dokter berpengalaman memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk menangani berbagai situasi dan kebutuhan pasien.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel