Bisnis.com, Jakarta – Parfum yang digunakan sebagai penyegar bau badan pun memiliki kekurangan atau efek samping. Parfum sebagai pemicu alergi adalah salah satunya.
Menurut onlymyhealth.com dan forceofnatureclean.com (20/08/2024), parfum merupakan salah satu produk yang dianggap sebagai kebutuhan primer karena dapat menunjukkan sifat atau kepribadian seseorang.
Namun, parfum pastinya memiliki kekurangan yang mungkin tidak disadari banyak orang. Bahan kimia pada parfum bisa menimbulkan efek berbahaya jika sering dikonsumsi. Simak 7 dampak buruk parfum bagi tubuh : 1. Menyebabkan kanker
Parfum biasanya mengandung ftalat, bahan kimia yang membantu wewangian bertahan lebih lama. Sayangnya bahan kimia tersebut berbahaya bagi tubuh manusia. Salah satu risiko kesehatan dari ftalat adalah kanker.
Faktanya, sebuah penelitian besar mengaitkan ftalat dengan kematian dini – hingga 107.000 per tahun – di antara orang dewasa berusia 55-64 tahun. 2. Menyebabkan penyakit kulit
Parfum dapat menyebabkan dermatitis kontak, yaitu iritasi kulit jika bahan kimianya bersentuhan langsung dengan kulit. Dalam kasus yang parah, dermatitis kontak dapat menyebabkan dermatitis atopik (eksim), penyakit kulit serius yang ditandai dengan ruam gatal yang terus-menerus.
Meski banyak orang yang tidak mengalami hal ini, namun mereka yang memilih menggunakan parfum harus berhati-hati saat menggunakannya. 3. Pemicu alergi
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia sintetis yang digunakan dalam pembuatan parfum tergolong alergen, pengganggu hormon, pemicu asma, neurotoksin, dan karsinogen. Sederhananya, parfum sangat beracun dan bisa menyebabkan alergi. 4. Pencemaran lingkungan
Melansir noaa.gov, uap kimia yang dihasilkan parfum atau dikenal dengan senyawa organik volatil (VOC) bereaksi dengan sinar matahari sehingga menimbulkan polusi ozon. Tak hanya itu, senyawa ini bereaksi dengan bahan kimia lain di atmosfer sehingga membentuk partikel halus di udara yang dapat mencemari lingkungan. 5. Produsen tidak diharuskan mencantumkan bahan-bahan beracun
Kata ‘parfum’ mungkin satu-satunya kata yang akan Anda temukan pada kemasan suatu produk parfum. Namun, kata ‘parfum’ sebenarnya menyembunyikan campuran kimia lebih dari 100 bahan.
Poin nomor 1 merupakan contoh kandungan phthalate yang tidak tercantum pada label kemasan. Hal ini karena parfum dianggap sebagai “rahasia dagang”, dan produsen tidak diharuskan mencantumkan bahan pada label kemasan. 6. Meningkatnya jumlah kasus bukan berarti penjualan menurun
Rumah Sakit BMI Chaucer dan Dokter Spesialis Kulit Konsultan Rumah Sakit Canterbury Dr. Susannah Baron mengatakan, meski kasus alergi meningkat, namun bukan berarti mengurangi jumlah produksinya, malah meningkat. 7. Menimbulkan persepsi yang salah terhadap kata ‘bersih’
Banyak bahan kimia, termasuk parfum, yang sebenarnya tidak membuat Anda bersih, hanya memberi kesan bahwa kebersihan ditentukan oleh bau. Faktanya, parfum mengandung bahan kimia yang seringkali berbahaya bagi kesehatan manusia. (Al Yoga Unta)
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel