Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffett yang kerap dijuluki “Oracle of Omaha”, membangun kekayaannya melalui investasi yang sehat dan menghindari jebakan finansial yang sering menimpa banyak investor.
Dengan kekayaan bersih lebih dari $148 miliar dan rekor sebagai orang terkaya di dunia selama lebih dari enam dekade, kebijaksanaan Buffett memberikan wawasan yang sangat berharga dalam membangun kekayaan.
Kesuksesannya berasal dari pemahamannya tentang apa yang bisa dan tidak bisa dia lakukan dengan uang.
Menurutnya, ada sepuluh kebiasaan buruk yang diidentifikasi Buffett sebagai hambatan utama dalam membangun kekayaan dan nasihatnya yang tak lekang oleh waktu untuk mengatasinya. Menurut NewTraderU, berikut adalah kebiasaan yang dapat menghambat kesuksesan finansial: 1. Berbelanja berlebihan dan hidup di luar kemampuan Anda.
“Jangan menabung sisa pengeluaran, tapi belanjakanlah sisa setelah menabung.” – Warren Buffett.
Fondasi membangun kekayaan dimulai dengan prinsip sederhana: menabung dulu, belanjakan kemudian.
Sementara banyak orang bergelut dengan leverage dan inflasi kehidupan, Warren Buffett memberikan contoh pendekatan sebaliknya. Meskipun bernilai miliaran dolar, dia masih tinggal di sebuah rumah sederhana di Omaha yang dia beli pada tahun 1958 seharga $31.500.
Kuncinya adalah menciptakan anggaran retrospektif, yang secara langsung mengalokasikan sebagian pendapatan untuk tabungan dan investasi sebelum mempertimbangkan pengeluaran yang tidak perlu.
Pendekatan ini membangun disiplin keuangan dan menghindari jebakan umum yaitu peningkatan pengeluaran seiring dengan peningkatan pendapatan. 2. Tidak menabung atau berinvestasi pada awalnya
Waktu adalah kekuatan terbesar dalam berinvestasi, namun banyak orang menunda menabung hingga usia lanjut.
Pertimbangkan dua skenario, pertama dimulai pada usia 25 dan kemudian pada usia 35, di mana Anda berinvestasi $500 per bulan dengan bunga tahunan 8%. Awal sepuluh tahun membuat perbedaan besar pada usia 65 tahun.
Dari 25 tahun:
Investasi sebesar $500 per bulan selama 40 tahun (usia 25 hingga 65 tahun) dengan pengembalian tahunan sebesar 8% akan menghasilkan sekitar $1,745,505.
Dari 35 tahun:
Investasi sebesar $500 per bulan selama 30 tahun (usia 35 hingga 65 tahun) dengan pengembalian tahunan sebesar 8% akan menghasilkan sekitar $745,180. Perbedaan antara kedua peristiwa ini adalah sekitar $1.000.325.
Buffett sendiri membeli saham pertamanya pada usia 11 tahun. Keajaiban bunga majemuk berarti bahwa setiap tahun yang ditangguhkan mencerminkan hilangnya potensi peningkatan kekayaan. 3. Mencoba mengatur waktu pasar tanpa strategi
“Saya belum pernah mencoba menghasilkan uang di pasar saham. Saya membeli dengan asumsi bahwa mereka mungkin menutup pasar pada hari berikutnya dan tidak membukanya lagi selama lima tahun berikutnya.” – Warren Buffett.
Waktu pasar, ketika investor ritel mencoba membeli dengan harga rendah dan menjual dengan harga tinggi berdasarkan prediksi dan opini tanpa riset atau pendidikan investasi, sering kali membuahkan hasil yang negatif.
Penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sepuluh hari perdagangan yang baik selama periode dua puluh tahun dapat mengurangi separuh keuntungan.
Dengan melewatkan sepuluh hari pasar terbaik, investor yang tidak berpartisipasi memperoleh imbal hasil rata-rata sebesar 5,33% per tahun, dibandingkan dengan imbal hasil sebesar 9,52% yang diperoleh investor beli dan tahan setiap tahun selama 20 tahun.
Daripada mencoba memprediksi pergerakan pasar, Buffett fokus membeli perusahaan berkualitas dengan harga bagus. Metode investasi nilai ini, dikombinasikan dengan periode investasi reguler melalui rata-rata biaya dolar, memberikan cara paling andal untuk mengumpulkan kekayaan. 4. Mengikuti Kerumunan atau FOMO (Fear of Missing Out)
Gelembung dot-com dan kegemaran akan uang tunai menunjukkan bagaimana pemikiran kelompok dapat menyebabkan bencana keuangan. Ketika semua orang terburu-buru berinvestasi, harga sering kali naik di atas harga dasar.
Sebaliknya, pendekatan Buffett yang tidak lazim dalam membeli aset terbaik saat pasar panik dan menghindari investasi populer namun dinilai terlalu tinggi telah menghasilkan keuntungan yang lebih baik.
Kesuksesan membutuhkan keberanian untuk berpikir mandiri dan bertindak melawan sentimen pasar yang ada. 5. Ketidaksabaran
“Tidak peduli seberapa berbakat atau kerasnya Anda, ada beberapa hal yang membutuhkan waktu. Anda tidak dapat memiliki bayi dalam satu bulan dengan menghamili sembilan wanita.” – Warren Buffett.
Di zaman yang serba instan, kesabaran yang dibutuhkan untuk membangun kekayaan bisa terasa tak tertahankan. Buffett telah melakukan berbagai investasi selama beberapa dekade, membantu perusahaan seperti Coca-Cola dan American Express menghasilkan keuntungan dari waktu ke waktu.
Rata-rata periode kepemilikan saham telah menurun dari delapan tahun pada tahun 1960an menjadi hanya beberapa bulan saat ini. Fokus jangka pendek ini sering kali mengakibatkan biaya akuisisi yang tinggi dan hilangnya peluang untuk apresiasi jangka panjang.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel