Bisnis.com, JAKARTA – Era suku bunga internasional jangka panjang atau lebih tinggi akan segera berakhir akibat kenaikan inflasi.
Misalnya saja inflasi Amerika Serikat (AS) yang tercatat sebesar 2,5% (bandingkan periode/yoy) pada Agustus 2024, turun dibandingkan sebelumnya sebesar 2,9%.
Inflasi melanjutkan tren lambat yang terlihat selama lima bulan.
“Pertumbuhan ini merupakan yang paling lambat sejak Februari 2021,” kata Biro Keuangan (BKF) Kementerian Keuangan dalam laporan ekonomi dan anggaran mingguan yang dirilis pada Rabu (18/9/2024).
Selain itu, tingkat inflasi tahunan Meksiko turun menjadi 5,0% pada Agustus 2024, turun dari level tertinggi dalam 14 bulan sebesar 5,6% pada bulan lalu.
Perlambatan inflasi terutama disebabkan oleh penurunan harga makanan dan minuman non-alkohol, minuman beralkohol dan tembakau, perumahan dan peralatan rumah tangga, kesehatan, pendidikan serta aneka barang dan jasa.
Selain itu, inflasi Brasil juga turun menjadi 4,2% pada Agustus 2024, 4,3% di bawah inflasi pasar sebesar 4,5% pada Juli 2024.
Hal ini terkait dengan rendahnya biaya transportasi, perumahan, kesehatan dan perawatan pribadi serta pengeluaran pribadi.
Sementara itu, inflasi Tiongkok sedikit meningkat menjadi 0,6% pada Agustus 2024, dari 0,5% pada Juli 2024, karena gangguan pasokan dan hujan lebat akibat cuaca panas.
Harga pangan di Tiongkok naik untuk pertama kalinya sejak Juni 2023, kenaikan tercepat dalam 19 bulan, terutama untuk sayuran segar. Di sisi lain, pertumbuhan harga non-makanan lebih lambat.
“Tren inflasi global sedang melambat. Tren ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa “periode yang lebih panjang” akan berakhir, kata BKF.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel