Bisnis.com, JAKARTA – Federal Reserve memilih data sebagai indikator inflasi AS pada Juni 2024 yang akan meningkat secara moderat, sementara belanja konsumen tetap sehat. Data tersebut dipandang sebagai insentif bagi The Fed untuk meredakan inflasi tanpa merugikan perekonomian.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi, naik 0,2 persen pada Juni 2024 dibandingkan bulan sebelumnya, kata Biro Analisis Ekonomi AS kepada Reuters, Jumat (26/7/2024).

Dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (tahun ke tahun), indeks PCE Inti meningkat sebesar 2,6%.

Sementara itu, belanja konsumen yang disesuaikan dengan inflasi naik 0,2% dari Mei 2024, melampaui kenaikan di bulan Mei.

Imbal hasil Treasury AS melemah dan data inflasi secara umum sesuai dengan ekspektasi, meskipun data kuartal kedua tahun 2024 menunjukkan pada hari Kamis bahwa angka sebelumnya dapat direvisi lebih tinggi.

Indeks inflasi PCE inti bulan Mei naik sedikit namun tetap di 0,1%.

Data utama PCE ini menunjukkan beberapa bukti yang menggembirakan bahwa kampanye pengetatan Federal Reserve mulai mereda tanpa terlalu banyak dampak negatif terhadap perekonomian.

Pejabat Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan FOMC minggu depan, tetapi investor mengatakan penurunan suku bunga pertama akan dilakukan pada September 2024.

Dari sudut pandang Federal Reserve, data inflasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja, kata Rubeela Faruqi, kepala ekonom AS di High Frekuensi Economics.

“Adalah positif bagi para pengambil kebijakan untuk membuka kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September,” kata Farooqui, menurut Bloomberg.

Pejabat Federal Reserve mengamati inflasi jasa, tidak termasuk perumahan dan energi. Pada Juni 2024, angkanya naik 0,2%, menurut BEA.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa belanja jasa dan barang yang disesuaikan dengan inflasi naik sebesar 0,2%. Biaya jasa meningkat karena perumahan dan utilitas, sementara kendaraan dan produk rekreasi meningkatkan harga barang.

Tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja berdampak pada menurunnya daya beli. Upah dan gaji naik 0,3% pada Juni 2024. Berdasarkan penyesuaian inflasi, pertumbuhan pendapatan yang dapat dibelanjakan melambat menjadi 0,1%.

Data tambahan yang akan dirilis minggu depan, yaitu data ketenagakerjaan bulanan, akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kekuatan pertumbuhan pendapatan pribadi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel