Bisnis.com, Jakarta – Ekonom Center for Economic and Legal Studies (Celios) Nailul Huda memperkirakan inflasi akan tetap berada dalam kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 2,5% ± 1% hingga sisa tahun ini. 

Tuhan memperkirakan berlanjutnya inflasi akan diimbangi dengan perkiraan penurunan konsumsi masyarakat. Hal tersebut menunjukkan inflasi inti Indonesia yang menurun dan konsumsi masyarakat yang melemah.

“Artinya, belum ada peningkatan signifikan dalam hal permintaan terhadap komoditas tersebut. “Jadi kita harus mewaspadai masalah ini, apalagi indeks kepercayaan konsumen juga turun,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (14/6/2024). 

Dalam survei konsumen Mei 2024, Bank Indonesia melaporkan indeks kepercayaan konsumen (CII) turun menjadi 125,2 dari 127,7 pada April 2024. 

Huda dan Celios memperkirakan inflasi akan mencapai 3% ± 1% pada akhir tahun ini. Jika pemerintah tidak mengatur harga energi seperti bahan bakar minyak (BBM), inflasi bisa meningkat. 

Pada tahun ini, pemerintah menetapkan sasaran inflasi sebesar 2,8% berdasarkan APBN 2024, sejalan dengan kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia sebesar 2,5% ± 1%.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan hingga Mei 2024 sebesar 2,84% (year-on-year). Masih dalam kisaran target pemerintah dan Bank Indonesia (BI).

Sebelumnya, pada Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Istana Negara, Jumat (14/6/2024), Perdana Menteri Joko Widodo memperingatkan pemerintah daerah akan terjadinya gelombang panas dan musim kemarau antara Juli hingga September. gagal panen.

Selama periode ini, sekitar 50 juta petani menghadapi kekurangan air, yang dapat menyebabkan kekurangan pangan, katanya. 

Untuk itu, Jokowi menginstruksikan Kementerian Pertanian, PURR, dan TNI untuk membangun dan memasang pompa air di 20.000 wilayah penghasil beras.

Selain risiko domestik, Gubernur Bank Sentral Indonesia Perry Wajio mengkhawatirkan ketidakpastian perekonomian global akibat ketegangan geopolitik dan ancaman terhadap pasar keuangan global. 

Ia kemudian meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus memperkuat sinergi melalui Kelompok Penyesuaian Harga Pusat (TPIP) dan Kelompok Penyesuaian Harga Daerah (TPID). Hal ini juga mencakup Inisiatif Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). 

Perry berpendapat bahwa melalui serikat pekerja ini, partai dan pemerintah dapat menjaga inflasi tetap rendah. 

“Situasi dunia masih belum kondusif sehingga berbagai tantangan harus kita hadapi dengan upaya dan sinergi yang berkelanjutan,” ujarnya. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel.