Business.com, JAKARTA – Asosiasi Alas Kaki Indonesia (Apresindo) mengungkapkan besarnya potensi Uni Eropa sebagai pasar industri alas kaki sehingga perlu mengoptimalkan pangsa pasar China di kawasan.

CEO Apricindo Furman Bakri mengatakan produk China dikenakan bea masuk yang sangat tinggi di Uni Eropa. Hal ini membuat produk menjadi kurang kompetitif karena harganya yang tidak kompetitif

Sumber mengatakan pada Senin (13/5/2024) ada pasar potensial seperti pasar UE di mana Tiongkok tidak menerima bea masuk, Tiongkok menghadapi diskriminasi tarif di sana, bea masuk yang terlalu tinggi.

China terkenal kejam dalam memasarkan produknya ke berbagai pasar ekspor dengan harga murah sehingga membuat takut pemain lokal termasuk Indonesia. Anda juga mengacaukan pasar dalam negeri dengan serbuan barang impor

Menurut Forman, industri alas kaki tanah air bisa tumbuh jika Indonesia bisa memanfaatkan momentum tersebut dengan mendorong pengukuhan kawasan perdagangan bebas (FTA) melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).

Dikatakannya, Indonesia belum menyelesaikan I-EU CEPA, jika sudah selesai kita bisa masuk ke segmen pasar China di Eropa.

Hal ini juga akan mendukung upaya pemerintah agar industri alas kaki dapat menembus pasar non-tradisional. Sejauh ini ekspor alas kaki Indonesia terbesar adalah ke Amerika, Jepang, Korea, dan Tiongkok.

Namun untuk bisa masuk ke pasar non-tradisional, menurut Forman, Indonesia perlu mengandalkan pemain lokal yang berada di luar pemain merek ternama.

“Mau tidak mau, kalau mau ke sana, kita harus menjadi pemain baru yang punya segmen pasar yang tepat dan kita punya banyak orang yang bersaing di dalam negeri saat ini,” ujarnya.

Dalam konteks ini, pemerintah harus membantu meningkatkan level playing field, menyediakan bahan baku yang kompetitif, dan memperluas akses ekspor.

Peluang ini perlu kembali digalakkan untuk meningkatkan kinerja ekspor alas kaki yang sempat menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor alas kaki olahraga Indonesia akan mencapai $4,3 miliar pada tahun 2023.

Jumlah tersebut turun 25,78% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai $5,79 miliar. 

Hal ini setara dengan penurunan volume ekspor sebesar 25,09% menjadi 204,2 ton pada tahun 2023. Setahun lalu, ekspor sepatu olahraga Indonesia sebesar 272,6 ton.

Berdasarkan tujuannya, Indonesia akan menjadi eksportir alas kaki olahraga terbesar ke Amerika pada tahun 2023, senilai $1,39 miliar. Disusul Belgia disusul Indonesia dengan nilai ekspor alas kaki olahraga sebesar USD 525,25 juta.

Indonesia juga mengekspor sepatu olahraga senilai 443,02 juta dolar AS ke China pada tahun lalu. Sedangkan ekspor alas kaki olahraga ke Belanda senilai $262,09 juta.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel