Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) mengumumkan dukungannya terhadap Indonesia menjadi pusat pengembangan semikonduktor.

Jose W. Fernandez, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi dan Lingkungan, menggambarkan Indonesia sebagai salah satu dari tujuh negara yang menerima dukungan untuk menjadi hub semikonduktor.

Fernandez meyakini Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi bagian dari industri semikonduktor abad ke-21 dan negara ini didukung oleh Amerika Serikat berdasarkan UU CHIPS.

“Kami telah mengidentifikasi Indonesia sebagai salah satu dari tujuh negara yang akan menerima dukungan kami untuk semikonduktor, yang akan menjadi semikonduktor hub,” kata Fernandez dalam jumpa media di Kedutaan Besar AS di Jakarta, Senin (15/07/2024).

Dukungan ini mencakup peluang pelatihan, investasi dari perusahaan semikonduktor AS, dan program pertukaran pembelajaran. Fernandez juga mengumumkan bahwa pekan lalu Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mengunjungi Indonesia atas permintaan Amerika Serikat untuk mengkaji ekosistem semikonduktor negara tersebut.

Dukungan AS terhadap industri semikonduktor merupakan bagian dari Minerals Security Partnership (MSP), sebuah kolaborasi antara 14 negara dan Uni Eropa

MSP bertujuan untuk mempercepat pengembangan rantai pasokan mineral penting yang berkelanjutan dan memfasilitasi dukungan finansial dan diplomatik.

Harapan industri semikonduktor

Industri semikonduktor global didorong oleh permintaan chip untuk memproduksi peralatan elektronik seperti laptop, ponsel pintar, mobil, dan lainnya. Menurut data Asosiasi Industri Semikonduktor (SIA), total nilai pasar semikonduktor global akan mencapai US$526,9 miliar pada tahun 2023.

Dari nilai tersebut sebesar 32% dihasilkan untuk peralatan komunikasi seperti smartphone, disusul komputer pribadi/laptop sebesar 25%, sedangkan industri otomotif mencapai 17%.

SIA menyatakan penjualan global di industri semikonduktor akan mencapai $49,1 miliar pada Mei 2024. Nilai ini naik 19,3% YoY dari $41,2 miliar pada Mei 2023 dan 4,1% dibandingkan 47, $2 miliar pada April 2024.

Presiden dan CEO SIA mengatakan pasar semikonduktor global tumbuh secara tahunan di setiap bulan pada tahun 2024, dengan penjualan tahunan pada bulan Mei meningkat dengan persentase tertinggi sejak April 2022.

“Pasar AS mengalami pertumbuhan yang sangat kuat, dengan pertumbuhan penjualan tahunan sebesar 43,6%,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Kamis (18/7/2024).

Di tempat lain, SIA mengatakan penjualannya di Tiongkok naik 24,2%, sedangkan di Asia Pasifik naik 13,8%. Di sisi lain, penjualan di Jepang turun 5,8%, dan di Eropa turun -9,6%.

Ambisi pemerintah

Pengembangan ekosistem industri semikonduktor telah digalakkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), meski masa jabatannya di pemerintahan akan berakhir pada Oktober 2024.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan upaya membangun ekosistem ini harus dimulai dari keandalan desain chip. Semoga desain yang kuat akan menghasilkan implementasi yang baik.

Airlangga mengatakan, dorongan untuk membangun industri konduktor itu disampaikan Kepala Negara dalam rapat terbatas (ratas) yang digelar di Gedung Negara, Jakarta Pusat, Kamis (16/05/2024).

“Presiden ingin Indonesia membangun kembali ekosistem semikonduktor karena yang terpenting dalam industri semikonduktor adalah desain chip.”

Ia mengatakan perlunya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni seperti ahli mikroelektronika di bidang desain chip. Untuk itu, Presiden akan meminta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (ELMP) juga menyediakan talenta yang fokus di bidang tersebut.

“LPDP diminta didorong untuk memberikan beasiswa dan melatih instruktur. Saya laporkan pada pertemuan tingkat menteri di Jerman, kami sedang mempersiapkan SDM Indonesia untuk kerja sama agar bisa mengikuti chip academy kemudian magang di perusahaan semikonduktor, ” dia berkata. .

Airlangga menjelaskan, membangun ekosistem industri semikonduktor penting bagi Indonesia. Hal ini bukan hanya merupakan bagian strategis, namun juga bagian dari proses keanggotaan Indonesia di OECD. “Semikonduktor penting karena OECD juga akan mengirimkan misi pencarian fakta mengenai ekosistem semikonduktor di Indonesia pada pertengahan tahun ini,” kata Airlangga.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel