Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. bersaing untuk memenuhi kebutuhan kecerdasan buatan (AI) di segmen bisnis. Kedua penerbit telekomunikasi tersebut mulai menjajaki layanan GPU-as-a-Service (GPUaaS).
Unit Pemrosesan Grafis (GPU) adalah jenis kartu grafis khusus yang dirancang untuk mempercepat operasi intensif komputer yang berkaitan dengan kecerdasan buatan. GPU berperan penting dalam penerapan teknologi AI.
Anak perusahaan Indosat, Lintasarta, meluncurkan produk baru GPU Merdeka dengan nama GPU-as-a-Service (GPUaaS) yang diklaim mempercepat waktu penyelesaian sehingga lebih efisien.
President Director & CEO Lintasarta Bayu Hanantasena mengatakan pengujian analisis gambar dengan GPU hanya membutuhkan waktu 5 menit dibandingkan cloud biasa yang memakan waktu hingga 5 hari.
GPU Merdeka, kata Bayu, merupakan AI Cloud unggulan dari NVIDIA yang dirancang dengan teknologi canggih dan terdepan di Indonesia.
“Perbedaannya ratusan kali lipat karena desainnya berbeda. Jadi GPU-nya didesain berjalan paralel,” kata Bayu, Kamis (22/8/2024).
Bayu mengatakan GPU Merdeka mendapat dukungan infrastruktur pusat data AI hingga 20 kilowatt per rak, kemampuan konektivitas pusat data hingga 3,2 Tbps Infiniband RDMA per server dan GPU NVIDIAAkses langsung ke penyimpanan yang akan meningkatkan kinerja layanan secara keseluruhan.
Bayu mengatakan Lintasarta, dengan kepemilikan dan manajemen yang sepenuhnya independen, memastikan akses terhadap teknologi AI yang penting dapat dikelola secara lokal tanpa bergantung pada pihak eksternal.
Keunggulan GPU Merdeka tidak hanya terletak pada teknologi terdepan yang didukung langsung oleh NVIDIA, namun juga pada keunggulan komersial yang lebih kompetitif.
Dengan harga yang lebih kompetitif dan kualitas yang terjamin, Bayu mengatakan layanan ini memberikan peluang bagi para pelaku industri di Indonesia untuk segera mengadopsi teknologi terkini guna mempercepat inovasi dan meningkatkan daya saing di pasar global.
GPU Lintasarta juga hadir lebih cepat di pasaran sehingga memungkinkan para pelaku bisnis di Indonesia untuk segera mendapatkan manfaat dari teknologi GPU Merdeka.
Sementara itu, peluncuran GPU Merdeka merupakan bagian dari ekspansi strategis perusahaan dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan NVIDIA pada awal tahun 2024. Hal ini mengukuhkan status Lintasarta sebagai Nvidia Cloud Partner (NCP) di NVIDIA Partner Network sejak Mei 2024.
Lintasarta yang tidak dapat dipisahkan dari Indosat mendapat kepercayaan dari NVIDIA untuk menjadi NCP [Nvidia Cloud Partner], jelasnya.
Director & Chief Commercial Officer Lintasarta Fitrah Muhammad mengatakan GPU Merdeka mampu menekan biaya sebesar 25%-30% mengingat Indonesia memiliki pasokan listrik yang lebih murah.
Lebih lanjut, Lintasarta ternyata sudah memiliki 1.000 GPU yang tersedia di pasaran. Sedangkan sebagian besar dipesan oleh pemain.
Hal ini juga akan memberikan akses terhadap peluang dalam aplikasi GenerativeAI, pembelajaran mesin, rendering, dan desain berbantuan komputer (CAD) dengan spesifikasi unggul, biaya optimal, dan konsumsi energi efisien.
GPU yang didukung NVIDIA ini menghadirkan server GPU High Performance dengan konfigurasi 8x GPU Nvidia H100 SXM Tensor Core dalam 1 server.
Konfigurasi yang memberikan peluang AI generatif dan memiliki fitur yang tidak dimiliki GPU NVIDIA generasi sebelumnya.
Ia menjelaskan NVIDIA H100 SXM pada GPU Merdeka mampu menangani beban kerja AI generatif tingkat lanjut dengan dukungan bandwidth 3,35 TB/s.
Selain itu, terdapat juga GPU H100 dengan RT Cores generasi ketiga yang ideal untuk rendering, pemodelan 3D, dan aplikasi CAD seperti AutoCAD.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel