Bisnis.com, JAKARTA – Pelepasan Grup Salim PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) mencatatkan kinerja laba yang kuat pada kuartal III 2024, meski salah satu anak perusahaannya adalah PT Fast Food IndonesiaTbk. (FAST) atau KFC Indonesia mencatatkan kerugian yang cukup besar

Berdasarkan Laporan Keuangan, produsen kode DNET ini mencatatkan laba sebesar Rp 745,07 miliar pada kuartal III/2024, meningkat 24,98% year (year year/yoy) dibandingkan periode yang sama sebelumnya. tahun Rp 596,12 miliar.

Kinerja laba bersih DNET ditopang oleh penyaluran dari mitra yang meningkat 62,42% yo Rp607,78 miliar pada kuartal III/2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp374,19 miliar.

Indoritel sendiri memiliki saham di beberapa perusahaan patungan. Di PT Indomarco Prismatama atau Indomaret misalnya, kepemilikan DNET ditetapkan sebesar 40%.

Jadi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) atau produsen Sari Roti. DNET memegang 25,77% saham dan tercatat sebagai pemilik bersama.

Kemudian, di KFC Indonesia, DNET memiliki gabungan saham sebesar 35,84% di PT Fast Food Indonesia Tbk. (Ayo cepat).

Dengan demikian, DNET secara rinci meraup keuntungan dari masing-masing grup terkait, Indomaret mencapai Rp 742,34 miliar dan ROTI senilai Rp 64,11 miliar pada kuartal III/2024.

Di sisi lain, DNET menanggung kerugian yang dibukukan anak usahanya, KFC Indonesia, sebesar Rp 199,65 miliar.

Pada kuartal III 2024, FAST mencatatkan total kerugian Rp557,08 miliar. Rugi bersih FAST meningkat 266,45% yoy dibandingkan rugi Rp 152 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Manajemen FAST berpendapat bahwa penurunan situasi keuangan merupakan efek jangka panjang dari pemulihan sektor ini dari ancaman Covid-19, dengan penjualan yang masih belum mencapai tingkat yang diharapkan, dan situasi pasar diperparah oleh dampak dari krisis di Timur Tengah. 

“Kedua permasalahan tersebut berdampak negatif terhadap kinerja perseroan selama 9 bulan yang berakhir 30 September 2024,” jelas manajemen FAST dalam laporan keuangannya beberapa waktu lalu.

Namun DNET, pemilik FAST, terselamatkan oleh kinerja bagus perusahaan lain bernama Indomaret. Pada kuartal III 2024, laba Indomaret hampir dua kali lipat atau 99,49% yo Rp 1,85 juta. 

Entitas terkait lainnya bernama Sari Roti (ROTI) juga menyumbangkan laba sebesar Rp 248,78 miliar pada kuartal III/2024, meningkat 8,19% yoy.

Selain pendapatannya, saham DNET juga berkinerja baik tahun ini. Pada perdagangan Kamis (20/11/2024) kemarin, harga saham DNET turun menjadi Rp 9.075 per saham.

Harga saham DNET justru turun 0,27% pada pekan perdagangan sejauh ini. Namun saham DNET tahun ini naik 93,09% (year-to-date/ytd).

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA