Bisnis.com, BADUNG – Indonesia dinilai menjadi negara pertama yang memperkuat perannya dalam rantai pasok regional untuk mengembangkan langkahnya menjadi pemain penting di kancah dunia.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan perubahan rantai pasok global terjadi sejak pandemi Covid-19. Menurutnya, sebelum menjadi pemain penting dalam rantai pasok global, Indonesia harus terlebih dahulu memperkuat kapasitasnya di sektor regional.

Ia mengatakan Indonesia bisa memulai upaya tersebut di Asia Tenggara atau kawasan ASEAN. Menurutnya, sebagai salah satu negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dapat berperan penting dalam memperlancar arus barang atau produk lainnya di kawasan.

“Contohnya kita memperkuat ketahanan pangan yang merupakan salah satu sektor penting. Kalau regional diperkuat, kalau dihubungkan dengan rantai pasok global akan sangat kuat,” kata Arsjad di sela-sela high level. . Forum Kemitraan Multi Stakeholder (HLF MSP) di Bali, Selasa (3/9/2024).

Arsjad menambahkan, Indonesia juga perlu mengantisipasi potensi jangkauan ganda rantai pasok. Ia mengatakan, hal ini bisa terjadi seiring dengan perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang berpotensi memecah rantai pasokan global menjadi dua blok. 

Arsjad mengatakan situasi perang dagang ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Oleh karena itu, Indonesia harus mempersiapkan langkah antisipasinya jauh-jauh hari.

Menurutnya, dalam kondisi seperti ini Indonesia harus berada di tengah-tengah, sebagaimana prinsip bebas aktif agar Indonesia mematuhi kebijakan internasional. Ia mengatakan, Indonesia perlu menjalin hubungan dagang yang baik dengan kedua blok tersebut agar perannya dalam rantai pasok global semakin besar.

“Menurut saya, Indonesia mempunyai posisi yang strategis dengan posisi tersebut karena dapat menyediakan dua rantai pasok yang berbeda,” kata Arsjad.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel