Bisnis.com, Jakarta — Produsen ban, PT Indo Kordsa Tbk. (BRM) berencana membagikan dividen interim kepada investor senilai Rp 90,01 miliar atau setara Rp 200 per saham untuk tahun buku 2024.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Bisnis Indo Kordasa Revia Fitri menyampaikan Dewan Komisaris menyetujui keputusan Direksi BRM pada 11 November 2024 untuk membagikan dan membayarkan dividen interim tahun 2024. Rp 200 per saham. 

“Komisaris dan direksi telah menyetujui pembagian dividen interim sebesar Rp 200 per saham untuk tahun buku 2024,” kata Revia dalam keterangan resmi, Selasa (12/11/2024). 

Ia juga mengatakan, saham sementara BRAM di pasar normal dan diskusi akan habis masa berlakunya pada 20 November 2024 dan saham sementara di pasar normal dan diskusi akan habis masa berlakunya pada 21 November 2024. 

Kemudian dividen interim di pasar uang pada 22 November 2024 dan dividen interim di pasar uang pada 25 November 2024. Record date atau pemegang saham yang berhak menerima dividen adalah 22 November 2024. 

“Pembayaran sementara anggaran akan dilakukan pada 5 Desember 2024,” ujarnya. Budiman mengatakan, rencana pelaksanaan dan tata cara pembayaran dividen interim telah dikoordinasikan dengan BEI, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Biro Administrasi Efek Perseroan.

Revia juga menegaskan, pembagian dividen interim tahun 2024 kepada pemegang saham BRM, katanya, tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha perseroan.

Sebagai informasi, hingga kuartal III-2024, BRAM membukukan laba bersih induk sebesar US$ 11,30 juta atau setara Rp 171,20 miliar (kurs JISDOR Rp per dolar AS 15.144). Saat itu, saldo cadangan yang tidak dibatasi penggunaannya adalah US$75,61 juta.

Sedangkan total nilai perseroan per September 2024 setara US$234,09 juta atau Rp3,54 triliun.

_____

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan mahasiswa. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel