Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan merevisi indeks utama seperti LQ45 periode Agustus hingga November 2024. Analis mencermati dua saham yang berpeluang masuk dalam indeks ini. 

Head of Customer Education and Literacy Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi memperkirakan penyedia seperti PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) dan PT Japfa Comfeed Tbk. (JPFA) berpeluang masuk dalam indeks yang memuat 45 saham paling likuid di pasar modal. 

“Ini berdasarkan transaksi, kinerja keuangan, dan aktivitas pasar disesuaikan dengan free floating,” kata Audi, Selasa (23/7/2024). 

Lanjutnya, berdasarkan data RTI dalam tiga bulan terakhir, frekuensi transaksi ADMR tercatat sebanyak 310.019 kali dan JPFA sebanyak 240.212 kali. Kedua saham ini juga memiliki free float sebesar 14,32% untuk ADMR dan 43,26% untuk JPFA.

Audi juga mengeluarkan rekomendasi beli JPFA dengan target harga Rp 1.830 per saham dan beli ADMR dengan target harga Rp 1.755 per saham. 

Adapun pilihan saham di indeks LQ45 saat ini, Kiwoom Sekuritas memberikan lima rekomendasi pasar. Saham-saham tersebut antara lain BMRI dengan rekomendasi beli dengan target harga Rp 7.350 per saham, dan ASII beli dengan TP Rp 5.418 per saham.

Kemudian EXCL dibeli dengan TP Rp 2.582, MEDC dengan harga beli dan TP Rp 1.596 per saham. Produk terakhir yang direkomendasikan Kiwoom Sekuritas di indeks LQ45 adalah HRUM buy dengan TP Rp 1.505.

Sebagai informasi, saat ini indeks LQ45 tercatat melemah 4,88% year-to-date (YTD) atau year-to-date (YTD). Pergerakan saham LQ45 tertinggal dari IHSG yang menguat 0,68% per 22 Juli 2024. 

Berdasarkan data BEI hingga Juni 2024, produk-produk yang banyak memberi bobot pada Indeks LQ45 antara lain BBRI dengan bobot indeks 28,9 poin, TLKM dengan bobot indeks 21 poin, dan GOTO dengan bobot indeks 16,26 poin. . 

Sebaliknya unit AMMN mengindeks LQ45 sebesar 7,97 poin, BBCA sebesar 7,91 poin, dan BMRI sebesar 2,84 poin. 

Sedangkan berdasarkan data Terminal Bloomberg per 22 Juli 2024, banyak saham LQ45 yang harganya terdiskon. Jika mengacu pada perhitungan PER di bawah 10 kali dan PBV di bawah satu periode, setidaknya ada lima saham dengan harga diskon di indeks ini.

Saham yang PER dibawah 10 kali dan PBV dibawah satu periode adalah ASII, ADRO, PGAS, INKP, dan GRM.

——————-

Penafian: laporan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel