Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mencatat penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2024 menjadi 121,1 dari bulan sebelumnya 123,5. Meski menurun, angka tersebut tetap menunjukkan optimisme konsumen karena IKK masih di atas 100.

Ekonom di PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang menilai penurunan tersebut sejalan dengan situasi perekonomian Tanah Air. Menurut dia, menurunnya kepercayaan masyarakat disebabkan oleh ekspektasi berkurangnya lapangan kerja. 

“Konsumen juga membatasi pengeluarannya seiring dengan maraknya badai PHK [PHK] dan meningkatnya jumlah pengangguran,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (11/11/2024).

Hingga Juli 2024, terdapat 144.399 pekerja yang terkena PHK. Berdasarkan Data Satu Ketenagakerjaan, jumlah pekerja yang terkena PHK juga meningkat dari 3.332 orang sejak Januari menjadi 42.863 orang pada Juli 2024.

Sementara itu, indeks kelayakan kerja yang menunjukkan situasi saat ini dan indeks ekspektasi kerja yang menunjukkan situasi enam bulan ke depan masing-masing berada pada level 104,7 dan 129,5. Keduanya turun masing-masing 3,5 poin dan 1,6 poin dibandingkan September.

Hosiana mengatakan, dengan kondisi seperti ini, kemungkinan besar lapangan kerja akan meningkat di akhir tahun, terutama menjelang pemilihan wakil daerah (Pilkada) dan hari raya keagamaan nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru). . Buka lagi. Pada akhirnya, konsumsi masyarakat bisa pulih dan meningkat.

Namun hal ini sepertinya tidak akan berdampak signifikan terhadap terbukanya lapangan kerja.

Dia menambahkan, “Dampak penurunan suku bunga global dan domestik serta pemulihan ekonomi Tiongkok lebih besar,” dan menambahkan, “Kontraksi industri akibat ekspansi bisnis terhambat oleh faktor-faktor ini.”

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyatakan Survei Konsumen BI Oktober 2024 menunjukkan kepercayaan konsumen masih berada pada level optimis.

Terjaganya kepercayaan konsumen pada Oktober 2024 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) masing-masing sebesar 109,9 dan 132,4.

Indeks-indeks tersebut turun masing-masing dari 113,9 dan 133,1 berdasarkan survei September 2024.

Di sisi lain, sejalan dengan optimisme yang terus berlanjut, konsumsi domestik, khususnya konsumsi keluarga, diperkirakan akan menguat pada akhir tahun ini, sesuai prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Bendahara Negara meyakini konsumsi keluarga akan terus positif, terutama di kalangan kelas menengah, sehingga mendorong aktivitas industri dan komersial.

“Dengan perkembangan ekonomi yang kami pantau dan perkirakan pada akhir tahun 2024, kami perkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,1% pada akhir tahun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Perbankan dan Sistem Keuangan. . . Kantor Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (17 Oktober 2024).

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.