Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Indeks Keyakinan Industri (IKI) pada Oktober naik 52,75, atau lebih tinggi 0,27 poin dibandingkan September 2024, mencapai 52,48 ke atas dibandingkan Oktober 2023 lalu. sebesar 50,70.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Fabri Hendry Anthony Arif mengatakan indeks tersebut ditopang oleh ekspansi 22 subsektor yang memberikan kontribusi 97,7% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. Sedangkan pada periode ini terdapat 1 subsektor yang mengalami penurunan.
Subsektor dengan nilai IKI tertinggi pada Oktober 2024 adalah industri minuman dan barang mineral bukan logam, sedangkan subsektor yang mengalami kontraksi adalah kayu, barang dari kayu, dan gabus, demikian rilis IKI, Kamis (31). ) Februari (10). /2024).
Nilai IKI pada bulan ini cukup luas didorong oleh kenaikan pada variabel persediaan barang yang naik 0,01 poin menjadi 55,86. Kemudian, nilai IKI variabel manufaktur melebar dan naik 1,44 poin menjadi 52,56 pada Oktober 2024 dari 51,12 bulan lalu.
Sementara itu, terjadi perlambatan ekspansi nilai IKI pada variabel orde baru yang turun 0,33 poin menjadi 51,62 pada Oktober 2024 dari 51,95 pada September 2024.
“Penurunan pesanan ekspor terutama disebabkan oleh lesunya pasar global saat ini, meskipun permintaan ekspor relatif lemah, namun permintaan produk industri dalam negeri meningkat signifikan pada bulan Oktober,” ujarnya.
Adapun optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya pada 6 bulan ke depan meningkat menjadi 73,3%, naik dibandingkan bulan lalu (71,5%). Tingkat optimisme kembali meningkat pada bulan ini setelah sempat menurun sejak bulan Juli lalu.
Selain itu, sekitar 21,8% pelaku usaha mengatakan kondisi bisnis mereka akan stabil dalam 6 bulan ke depan. Indeks ini mengalami penurunan sebesar 1,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya optimisme pelaku industri terhadap pelantikan Presiden Prabhav Subiant dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Rak serta pemilihan kabinet menteri merah putih. Industri memandang hal ini sebagai hal yang positif sehingga membuat mereka optimistis. kegiatan mereka. Inisiatif industri di masa depan,” katanya.
Di sisi lain, pesimisme pelaku usaha terhadap situasi bisnis 6 bulan ke depan sebesar 4,9%, naik dari 5,4% pada September 2024. Hal ini diperkirakan akan terus melemahkan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023. akan menjadi 3,5%.
Hal ini tercermin dari nilai ekspor industri pengolahan nonmigas yang mencapai USD 16,5 miliar pada September 2024 atau turun secara year-on-month (mtm) sebesar 6,38%.
Begitu pula dengan volume ekspor yang turun 6,43 persen menjadi 10,9 juta ton dibandingkan bulan sebelumnya, ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel