Bisnis.com, JAKARTA – Pada Kamis (19/9/2024), Indeks Bisnis-27 menguat seiring naiknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Beberapa saham yang menguat antara lain ASII, BRIS, dan BBCA.
Indeks yang disiapkan bursa bekerja sama dengan Harian Bisnis Indonesia ini naik 1,30% atau 7,97 poin menjadi 618,96, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI). Tercatat 19 saham menguat, 6 saham terkoreksi, 2 saham stagnan.
PT Astra International Tbk menjadi salah satu saham yang naik daun. (ASII) 2,96% menjadi Rp 5.225 kemudian PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) naik 2,90% menjadi Rp3.190, sedangkan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) meningkat 2,38% menjadi Rp 10.750.
Saham yang melemah adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) turun 4,14% menjadi Rp 810, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) 1,86% menjadi Rp 3.690 dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) disesuaikan 1,26% menjadi Rp 3.910.
Di sisi lain, IHSG dibuka menguat 0,62% atau 48,75 poin perdagangan di 7.877,88 sesaat setelah pembukaan. Pada perdagangan hari ini, IHSG dibuka pada level 7.829,13 dan menguat ke level tertinggi 7.887,18.
Tercatat 245 saham menguat, 82 saham melemah, dan 179 saham bergerak mendatar. Sedangkan kapitalisasi pasar disebut juga kapitalisasi pasar mencapai Rp 13.467,59 triliun.
Valdy Kurniawan, Kepala Riset Phintraco Sekuritas, memperkirakan IHSG rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini, mulai 7.800 hingga 7.850 Kabar aksi jual juga mungkin terjadi pada indeks komposit pada Kamis (19/9/2024).
Di dalam negeri, kata dia, pada tahun 2025 Pasar RAPBN masih melebihi asumsi makroekonomi. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2% per tahun, inflasi terkendali pada level rendah 2,5% per tahun, dan SBN tenor 10 tahun sebesar 7%. Nilai tukarnya dianggap Rp 16.000 per USD.
“Situasi ini menunjukkan pandangan konservatif terhadap potensi pelonggaran kebijakan moneter pada tahun 2025,” kata Valdy dalam riset hariannya.
————————–
Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel