Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 menguat hingga 593,36 pada perdagangan hari ini, Jumat (23/8/2024). Sebagian besar saham pulih setelah koreksi luas kemarin.
Berdasarkan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 16.00 WIB, indeks turun 1,07% menjadi 593,36 akibat kerja sama dengan Bisnis Indonesia. Pada pembukaan perdagangan hari ini, indeks bergerak ke 594,55 dalam kisaran 589,89.
Dari 27 pemilih tersebut, sebanyak 22 saham berada di zona hijau, 2 saham berada di zona merah, dan 3 saham disuspen. Sejumlah saham dengan imbal hasil tinggi antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. atau TLKM, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., BBNI kepada PT. Astra Internasional Tbk. atau ASII.
Harga saham BBRI naik 2,48% menjadi Rp5.175 per saham, dengan nilai transaksi Rp53 juta menjadi Rp274 miliar pada awal perdagangan. Sementara TLKM mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 2,4% menjadi Rp 2.900 per saham dengan nilai transaksi Rp 35 miliar yang melibatkan 12 juta saham.
Sementara BBNI dan ASII mencatatkan kenaikan harga masing-masing sebesar 125 poin dan 100 poin. BBNI diperdagangkan di harga Rp5.400 dengan nilai transaksi Rp82 miliar dan ASII di harga Rp5.100 dengan nilai transaksi Rp33 miliar.
Secara umum, seluruh transaksi di bisnis-27 mencapai Rp 7,8 triliun yaitu 1,85 miliar saham. Saat ini nilai pasar indeks Business-27 berkisar Rp 4,621 triliun.
Sementara Indeks Harga Indeks (IHSG) menguat hingga 7.530,52 pada pembukaan perdagangan Jumat (23/8/2024). Peningkatan tersebut terjadi setelah tensi politik aksi demonstrasi penolakan amandemen RUU Pilkada mereda kemarin.
IHSG naik 41,84 poin atau 0,56% menjadi 7.530.152 poin, menurut informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada awal perdagangan hari ini, IHSG dibuka pada level 7.488,67 dan menyentuh level terendah 7.507,73.
Kepala Riset Fintraco Securitas Valdi Kurniawan mengatakan IHSG akan anjlok hingga 4.750 pada perdagangan hari ini.
“Data perekonomian domestik terkini menunjukkan kondisi masih solid, namun semakin besarnya ancaman instabilitas politik dalam negeri kemungkinan besar akan membayangi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode II/2024 mendatang,” kata Valdi dalam risetnya, Jumat (23/8). . /2024).
Phintraco Sekuritas memperkirakan level resistance di 7.550, pivot di 7.500, dan level support di base 7.450.
“Saham Jumat (23/8) adalah ADRO, DOID (buy on trade) dan BMRI, BBNI, ERAA dan CPIN (buy on support),” tulisnya.
Secara internal, RDG BI memutuskan mempertahankan suku bunga sebesar 6,25%. BI memperkirakan nilai tukar akan lebih kuat dari perkiraan sebelumnya pada tahun 2024, dengan penguatan rupiah menjadi Rp15.300 terhadap dolar AS.
“Dari pasar komoditas, harga minyak mengalami rebound sekitar 1,5% pada Kamis (22/8). Pasar komoditas energi masih optimis setelah Tiongkok melihat peningkatan permintaan minyak sebesar 200.000 bph pada periode I/2024,” ujarnya.
Penafian: Postingan ini tidak dimaksudkan untuk membujuk Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya tentang Google Berita dan WA