Bisnis.com JAKARTA – Indeks Bisnis-27 melemah pada Selasa (21/5/2024) akibat terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski demikian, BRPT terpantau saham MYOR dan EXCL masih kuat.
Indeks hasil kolaborasi bursa dan Bisnis Indonesia ini turun 2,09% atau 11,69 poin menjadi 546,90 menurut Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham yang kuat antara lain PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) sebesar 5,42% menjadi Rp 1.265 per saham; disusul oleh PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) menguat 0,44% ke Rp 2.300, sedangkan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menguat 0,41% ke Rp 2.470.
Saham PT Aneka Tambang Tbk melemah. (ANTM) terkoreksi 5,44% menjadi Rp 1.565; Kemudian PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) turun 5,39% ke Rp 1.405, sedangkan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) turun 5,07% menjadi Rp 1.405.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,11% menjadi 7.186,03. Sebanyak 211 saham berada di zona hijau, 350 saham melemah, dan 213 saham stagnan. Total kapitalisasi pasar sebesar Rp 12.333,93 triliun.
Kelompok riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, indeks IHSG dan bursa regional Asia melemah hari ini akibat kecenderungan pelaku pasar menunggu risalah Federal Reserve Amerika Serikat (AS).
Risalah kebijakan moneter The Fed, termasuk suku bunga dasar, akan dirilis pada Rabu waktu setempat. Akibatnya, pasar cenderung mewaspadai aset-aset berisiko yang masuk ke pasar keuangan.
“Hal ini tidak bisa dibedakan dengan sikap The Fed, tidak memberikan keyakinan terhadap langkah selanjutnya, namun hanya mengindikasikan penurunan suku bunga acuan,” kata Pilamas Securitas.
Pada saat yang sama, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bank sentral memerlukan waktu untuk meyakini bahwa inflasi telah mencapai tingkat targetnya sebesar 2%.
Wakil Ketua Fed Philip Jefferson mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah perlambatan inflasi yang terjadi baru-baru ini akan bertahan lama.
“Dengan demikian, pasar menyimpulkan bahwa pernyataan The Fed tidak banyak mengubah ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral, karena mereka enggan berbicara tentang pelonggaran tekanan inflasi.
Simak Google News dan berita serta artikel lainnya di WA Channel.