Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup melemah di level 612,46 pada perdagangan hari ini, Kamis (26/9/2024), tertekan melemahnya saham BBRI, MEDC, dan BBCA.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Kerjasama BEI dengan Harian Bisnis Indonesia turun 0,79% menjadi 614,93.

Indeks Business-27 bergerak di kisaran rendah 608,42 hingga 616,05 pada perdagangan hari ini.

Dari 27 konstituen, 13 saham berada di zona hijau atau menguat, 10 saham berada di zona merah, dan 4 saham dalam kondisi istirahat atau stagnan.

Pasca penutupan perdagangan hari ini, BBRI terkoreksi relatif 5,16% atau turun 275 poin ke level Rp 5.050 per saham. Kendati demikian, BBRI berhasil menghimpun transaksi sebesar Rp 4 triliun, termasuk 855 juta saham.

Selanjutnya saham MEDC turun 1,50% pada akhir perdagangan di Rp 1.315 per saham. Penerbit milik keluarga Panigoro telah mengumpulkan transaksi senilai Rp 85 miliar yang melibatkan 65 juta saham.

Sedangkan BBCA terkoreksi 1,38% atau turun 150 poin ke Rp 10.700 per saham. BBCA mengumpulkan transaksi mencapai Rp 915 miliar, termasuk 85 juta saham.

Sedangkan indeks kali ini ditopang oleh penguatan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT. Mayora Indah Tbk (MYOR).

Kedua emiten tersebut mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,48% ke Rp 3.270 per saham dan 4,74% ke Rp 2.870 per saham.

Seperti diketahui, kapitalisasi pasar indeks Bisnis-27 kini berada di kisaran 4.862,79 triliun rupiah. Nilai transaksi hariannya sekitar Rp 10,79 triliun termasuk 2,45 miliar saham.

Sebaliknya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat tipis di level 7.744 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG berakhir menguat 3,61 poin atau 0,05% di 7.744,51. Pada perdagangan hari ini, IHSG dibuka pada level 7.740,86 dan mencapai level tertinggi 7.763,08.

Sebanyak 281 saham terlihat menguat, 310 saham melemah, dan 211 saham bergerak mendatar. Kapitalisasi pasar atau market kapitalisasinya berada di level Rp 12.993,82 triliun.

__________

Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel