Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 turun menjadi 585,95 pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (29 Oktober 2024). Pelemahan indeks tahun ini dibayangi oleh terkoreksinya saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Astra Internasional Tbk. (ASII) kepada PT. Mayora Indah Tbk (MYOR).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 16.00 WIB, indeks konsensus harian Bisnis Indonesia yang dihasilkan terkoreksi sedikit lebih lebar sebesar 1,03% menjadi 585,95 pada akhir perdagangan.

Indeks Business-27 menyentuh titik terendah di 584,72 dan tertinggi di 592,24 hari ini.

Dari 27 konstituen, 6 saham berada di zona hijau atau lebih kuat, 19 saham berada di zona merah, dan dua saham lagi stagnan.

Sedangkan kapitalisasi pasar indeks Business-27 saat ini berada di kisaran Rp 4.661,34 triliun dan nilai transaksi hariannya berkisar Rp 3,96 triliun.

Sesaat setelah penutupan perdagangan, saham BBNI secara umum terkoreksi 3,64% ke level Rp 5.300 per saham.

Bank pelat merah emiten itu menghimpun kesepakatan senilai Rp 413 miliar yang mencakup 77 juta saham.

ASII juga melaporkan penurunan harga saham sebesar 2,38% menjadi Rp 5.125. ASII mengumpulkan transaksi senilai Rp 233 miliar yang mencakup 45 juta saham.

Sementara MYOR melaporkan penurunan harga sebesar 2,3% menjadi Rp 2.550 per saham. MYOR mengumpulkan transaksi senilai Rp 26 miliar yang mencakup 10 juta saham.

Di sisi lain, P.T. Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) didukung untuk indeks kali ini. Kedua emiten tersebut masing-masing naik 2,78% ke Rp 4.810 per saham dan 1,33% ke Rp 2.280.

Sebelumnya Indeks Saham Gabungan (IHSG) juga melemah 0,37% ke level 7606 pada perdagangan hari ini.

Indeks dibuka pada 7,625 dan bergerak ke level terendah 7,587 hari ini. Sedangkan tertinggi hari ini tercatat 7.666.

__________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel