Bisnis.com, JAKARTA. Hari ini, Jumat (20/9/2024), indeks Bisnis-27 ditutup pada 615,65. Kali ini indeks tertekan akibat anjloknya harga saham PT Barito Pacific Tbk, emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangest. (BRPT) untuk Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks yang dihimpun bursa dan harian Bisnis Indonesia turun 0,71% menjadi 615,65. Pada perdagangan hari ini indeks berkisar antara 615,29 hingga 621,88. Tercatat 13 saham menguat, 13 saham terkoreksi, dan 1 saham stagnan.
Seperti diketahui, kapitalisasi pasar indeks Bisnis-27 kini mencapai kurang lebih Rp 4.889,94 triliun. Nilai transaksi hariannya sekitar Rp 8,49 triliun mencakup 2,1 miliar. saham.
Sementara BRPT mencatatkan penurunan nilai saham sebesar 10,88% menjadi Rp 1.065 per saham. Hingga akhir perdagangan hari ini, BRPT telah mengumpulkan kesepakatan senilai 567 miliar. Rp 516 juta termasuk saham.
BRIS sebaliknya mencatatkan penurunan nilai saham sebesar 4,11% menjadi Rp 3.030 per saham. Sedangkan BRIS sudah menghimpun 632 miliar. Transaksi Rp yang melibatkan 203 juta saham.
Kendati demikian, indeks Bisnis-27 masih ditopang penguatan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP). Saham kedua emiten tersebut masing-masing menguat 3,93% ke Rp 1.850 per saham dan 2,56% ke Rp 12.000 per saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 2,05% menjadi 7.743 pada akhir perdagangan Jumat (20/09/2024). Pelemahan ini merupakan yang terbesar di Asia, dengan BREN dan CUAN termasuk di antara kelompok yang mengalami kerugian terbesar.
IHSG ditutup menguat 162,39 poin atau 2,05% ke level 7.743, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penurunan IHSG tercatat paling besar dibandingkan bursa Asia lainnya. Misalnya, indeks Nikkei menguat 1,53%, indeks Hang Seng menguat 1,36%, dan indeks Strait Times melemah 0,34%.
__________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham apa pun. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel