Bisnis.com, Jakarta – Pada akhir perdagangan hari ini Rabu (23/10/2024), indeks Bisnis-27 melemah dan ditutup pada 602,63.

Kali ini indeks tertekan oleh kemajuan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Mitra Adiparakasa Tbk. (MAPI), dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 16.00 WIB, indeks indeks yang diproduksi bekerja sama dengan Bisnis Indonesia berakhir melemah tipis 0,04% di level 602,91 pada akhir perdagangan.

Indeks TRADE-27 bergerak ke level terendah harian di 599,58 sebelum menyentuh level tertinggi harian di 603,74.

Dari 27 sektor, 8 saham berada di zona hijau atau menguat, 17 saham berada di zona merah, dan 2 saham mengambang atau stabil.

Sementara itu, kapitalisasi pasar Indeks Trade-27 saat ini berada di kisaran Rp 4.777,37 triliun dan nilai transaksi hariannya mencapai sekitar Rp 4,67 triliun.

Sesaat setelah perdagangan berakhir, saham TLKM turun tajam 2,33% ke Rp 2.940 per saham. TLKM memiliki total nilai transaksi Rp 293 miliar yang mencakup 99 juta saham.

Selain itu, MAPI juga mencatatkan koreksi saham sebesar 1,42% ke Rp 1.740 per saham. MAPI menghimpun transaksi senilai Rp 7 miliar yang mencakup 7 juta saham.

Sedangkan INCO turun sekitar 1,41% ke Rp 4.200 per saham. Sementara itu, INCO menghimpun transaksi senilai Rp 33 miliar yang mencakup 8 juta saham.

Di sisi lain, PT Sumber Alfararia Radija Tbk. (AMRT) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi faktor pendukung indeks kali ini.

AMRT naik 3,49% ke Rp 3.560 per saham pada penutupan perdagangan. Sedangkan saham BBCA menguat 1,43% ke Rp 10.650 per saham.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga melemah dan ditutup pada 7.787,56. Penurunan ini mengakhiri reli umum indeks yang berlangsung selama 8 hari pertama perdagangan.

IHSG turun 1,48% atau 0,02% menjadi 7.787,56. Indeks komposit dibuka pada 7,788.98 dan sempat menyentuh level tertinggi 7,805.91.

Penafian: Buletin ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel