Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka melemah seiring anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin (30/9/2024). Di tengah penurunan indeks, INKP, INCO dan MEDC terlihat masih tancap gas.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama perdagangan dengan Bisnis Indonesia, secara harian melemah 5,44 poin atau 0,90% hingga mencapai level 601,19. Rinciannya, 8 saham menguat, 14 saham terkoreksi, dan 5 saham stagnan.

Kutipan saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) sebesar 1,76% menjadi Rp 8.675, saham PT Vale Indonesia Tbk. Harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk pada tahun 2019 berubah menjadi +1,74%. (MEDC) naik 1,15% menjadi Rp 1.315.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) 1,96% ke Rp 5.000, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 1,64% menjadi Rp 1.625, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 1,42% menjadi Rp 6.950.

Di sisi lain, IHSG dibuka menguat 56,89 poin atau 0,74% ke 7.640,02. Indeks Harga Saham Gabungan melemah pasca pembukaan dan bergerak pada rentang 7.633,95 hingga 7.696,91 pada awal sesi.

Tercatat 192 saham menguat, 191 saham melemah, dan 206 saham mendatar. Kapitalisasi pasar atau market kapitalisasinya berada di level Rp 12.823,83 triliun. 

Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan pada perdagangan hari ini support IHSG berada di level 7.630-7.660 dan resistance di level 7.750-7.800.

“IHSG berpeluang sedikit pulih kekuatan teknikalnya dengan menurunnya data PCE AS, yang menegaskan potensi The Fed kembali menurunkan suku bunganya,” kata Fanny, Senin (30/9/2024).

Sementara menurutnya, sentimen global muncul dari Departemen Perdagangan AS yang melaporkan peningkatan belanja konsumen yang moderat.

Secara terpisah, data konsumen terbaru untuk bulan September dari University of Michigan mencapai 70,1, mengalahkan estimasi 69,3.  

Dari Asia, langkah-langkah stimulus Tiongkok mendorong sebagian besar pasar saham Asia Pasifik. Saham Tiongkok kemungkinan akan membukukan kenaikan mingguan menyusul penerapan langkah-langkah stimulus ekonomi untuk meningkatkan perekonomian. 

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan mahasiswa. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel