Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka menguat seiring menguatnya Indeks Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (21/8/2024). Saham KLBF, AMRT dan MAPI menyaksikan percepatan reli indeks.
Berdasarkan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks tersebut menguat 0,47% atau 2,81 poin menjadi 594,49 poin berkat kerja sama bursa dan surat kabar Bisnis Indonesia. Rinciannya, 18 saham menguat, 3 terkoreksi, dan 6 flat.
Di antara saham-saham yang menguat adalah PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) naik 1,76% ke Rp 1.730, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menguat 1,39% ke Rp 2.910 dan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menguat 0,99% ke Rp 1.535.
Saham yang paling lemah adalah PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menguat 0,66% ke Rp 1.500 dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) turun 0,61% ke Rp 1.625.
Di sisi lain, IHSG menguat 0,50% atau 37,79 poin menjadi 7.571,77. Indeks Harga Saham Gabungan menguat setelah pembukaan dan bergerak antara 7.534,11 hingga 7.579,57 pada awal sesi.
208 saham menguat, 103 saham menolak dan 215 saham diselesaikan. Market cap atau kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 12.854,38 triliun.
RHB Sekuritas Indonesia meyakini IHSG akan rebound secara candle seiring dengan volume. Artinya, IHSG diperkirakan mampu berada di level 7.534 pada perdagangan hari ini, Rabu (21/8/2024).
Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan, meski ada peluang koreksi lagi, selama berada di atas garis MA5, maka ada peluang untuk bangkit kembali dan melanjutkan fase bullish.
Namun, lanjutnya, jika support garis MA5 ditembus, maka ada peluang menguji support garis MA 20 untuk melanjutkan fase sideways. Perkirakan pergerakan IHSG hari ini antara 7.450 dan 7.550.
Sementara itu, Yugen Berumbu Sekuritas melihat IHSG terus mencetak rekor tertinggi baru sepanjang masa (ATH) di tengah apresiasi terhadap dolar AS.
“Potensi kenaikan masih terlihat pada tren jangka menengah dan panjang, namun dalam jangka pendek kita patut mewaspadai kemungkinan koreksi kecil,” seperti dikutip dari riset harian Yugen, Rabu (21/08/2024). ).
Yugen Research mengatakan peluang ini masih bisa dimanfaatkan untuk melakukan pembelian kumulatif mengingat kondisi perekonomian secara umum stabil dan laporan kinerja emiten masih terlihat membaik.
————————————
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel