Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka di zona merah dan melemah hingga 589,09 pada perdagangan hari ini, Rabu (4 September 2024).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks yang dibuat bekerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini turun 5,13 poin atau 0,30% menjadi 589,09 sesaat setelah pembukaan.
Segera setelah pembukaan perdagangan, indeks berkisar antara 587,33 hingga 594,02.
Dari 27 subjek, 6 saham dibuka di zona hijau, 16 saham dibuka di zona merah, dan 5 saham lainnya stagnan.
Indeks kali ini mendukung nilai transaksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI, PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI untuk PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO).
BBRI mencatatkan transaksi Rp 228 miliar mencakup 45 juta saham karena harga pembukaan terkoreksi 0,97% menjadi Rp 5.125 per saham.
Sementara itu, BBCA mendapatkan kesepakatan senilai Rp106 miliar yang mencakup 10 juta saham karena harga sahamnya naik 0,25% menjadi Rp10.200 per saham.
Selain itu, BMRI mencatatkan transaksi senilai Rp 105 miliar untuk 15 juta saham dengan harga awal Rp 7.075 per saham.
Sementara itu, ADRO menyelesaikan transaksi senilai Rp90 miliar yang mencakup 25 juta saham dengan harga awal Rp3.600 per saham.
Sedangkan kapitalisasi pasar indeks Bisnis-27 saat ini sebesar Rp 4,651 triliun dan volume perdagangan saham sekitar 1,05 miliar lembar saham senilai Rp 3,900 triliun.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan stagnan, namun sempat berada di zona merah pada Rabu (4 September 2024). Saham-saham berkapitalisasi besar seperti BBRI, BBCA, ADRO, dan TLKM juga mengalami penurunan hingga ke zona merah.
Data Bloomberg menunjukkan pada pukul 09:00 WIB IHSG dibuka pada 7.616,52. IHSG kemudian ambruk ke level terendah 7.548,98 sesaat setelah pembukaan.
Sebanyak 70 saham menguat, 211 saham melemah, dan 227 saham bergerak. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau turun hingga Rp 12,899 triliun.
Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel