Bisnis.com, Jakarta – Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eco Listianto mengatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia diperkirakan masih menghadapi tiga tantangan utama.

Pertama, Eco mengatakan Bank Indonesia (BI) berharap dapat mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6,25% hingga setidaknya kuartal keempat tahun 2024, meskipun The Fed memiliki kemampuan untuk menurunkan suku bunga lebih cepat.

Dia menjelaskan, meski The Fed menurunkan suku bunganya pada September 2024, bukan berarti suku bunga acuan di Indonesia akan langsung turun.

Menurut dia, BI akan mempertahankan suku bunga acuan pada level saat ini untuk menjaga paritas dengan suku bunga acuan negara lain, khususnya Amerika Serikat (AS), sehingga tidak terjadi arus modal keluar yang menyebabkan pelemahan rupiah. . Kurs.

“Jika The Fed menaikkan suku bunga di bulan September, kemungkinan besar baru akhir tahun BB akan memangkas suku bunga acuannya,” ujarnya kepada BASIC, Jumat (2/8/2024).

Kedua, Eco mengatakan, tekanan terhadap nilai tukar rupee kemungkinan akan terus berlanjut akibat memanasnya konflik geopolitik Israel-Palestina, serta pemilu AS.

Ketiga, dari sisi finansial, APBN dinilai lebih efisien dalam menyerap risiko biaya kompensasi bahan bakar dan subsidi LPG akibat tingginya konsumsi BBM dan LPG. Terlebih lagi, kinerja pendapatan negara diperkirakan akan melambat pada tahun ini. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel