Bisnis.com Jakarta – Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengatakan belum ada tempat untuk menaikkan pajak produk susu asal Australia dan Selandia Baru ke Indonesia.

Askolani menjelaskan, Indonesia telah bergabung dalam Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru [AANZFTA]. Oleh karena itu, bea masuk susu impor dari Australia dan Selandia Baru sebesar 0%.

“Jadi itu [perjanjian AANFTA] yang masih kita kerjakan,” jelas Askolani di kantor Bea Cukai Jakarta Timur, Kamis (14/11/2024).

Dulu, beberapa peternak sapi perah melakukan protes di Boyolali, Jawa Tengah, membuang susu segar mereka. Keputusan ini diambil karena susu mereka tidak terserap oleh industri susu (IPS).

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali menyatakan, pihaknya menerima pengunjung dari klien yang mewakili peternak sapi perah di wilayahnya, yang produknya dibatasi dari IPS.

Direktur Disnakkan Boyolali Lusia mengatakan, “Para pengumpul susu datang ke kantor Disnakkan Boyolali atas nama para peternak dan menyatakan ketidakpuasannya karena sejak September 2024 terjadi pengurangan pasokan susu untuk Industri Susu (IPS) karena terbatasnya.

Pada saat yang sama, Kementerian Koperasi meminta agar tarif pajak produk susu dicek sebesar 0% untuk menyelamatkan petani lokal.

Menteri Kerja Sama (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan Selandia Baru dan Australia memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia yang telah menghapuskan tarif produk susu.

Perjanjian tersebut menjaga harga setidaknya 5% lebih rendah dibandingkan harga produk susu dunia lainnya. Budi mengatakan kedekatan mereka dengan Indonesia juga membuat harga produk susu mereka sangat kompetitif. 

“Karena [undang-undang] itu, kita harus mengambil tindakan untuk meninjau kembali permasalahan dan peraturan yang ada,” kata Budi dalam konferensi pers Koperasi Susu Boyolali di Balai UKM Jakarta saat bertemu dengan Koperasi Susu Boyolali di Kementerian Kantor UKM di Jakarta pada Senin (11/11). / 2024).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel