Bisnis.com, Jakarta – Diterbitkan oleh Konsorsium Haryanto Tjiptodihardjo, PT Impak Pratama Industri Tbk. (IMPC) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak terlebih dahulu atau private penempatan sebesar Rp 1,87 triliun.

Menteri Keuangan Perusahaan Impac Pratama Industri Nixon Randy Wisata mengatakan IMPC akan menerbitkan 5.426.850.000 saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor. Harganya dipatok sekitar Rp346 per saham dan harga nominal sahamnya Rp10 per saham.

“Strike price tersebut minimal 90% dari rata-rata harga penutupan bursa selama 25 hari terakhir,” kata Nixon dalam paparan publik, Senin (20/5/2024).

Sedangkan pada harga eksekusi tersebut, IMPC akan mendapat pendanaan baru sebesar Rp 1,87 triliun (Rp 1.877.690.100.000).

Selain itu, Nixon menggunakan uang tersebut untuk belanja modal; peluang akuisisi di masa depan; Dikatakannya, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha, termasuk modal kerja dan pembayaran pinjaman jangka panjang kepada IMPC dan anak perusahaannya.

Meski demikian, Nixon mengatakan pihaknya masih mencari investor strategis untuk mengakuisisi saham baru.

Rencana penambahan modal tersebut telah disetujui oleh para pemegang saham dalam RUPSLB.

Meski dampak penerapan PMTHMETD akan meningkatkan jumlah saham beredar, namun likuiditas perdagangan saham IMPC akan meningkat. Manfaatnya bagi anak perusahaan adalah dana yang dihimpun berguna untuk pengembangan usaha dan modal kerja sehingga meningkatkan efisiensi operasional. Anak perusahaan.

Jika pelaksanaan PMTHMETD dilaksanakan secara penuh, maka modal ditempatkan dan disetor IMPC akan meningkat menjadi sekitar Rp 596,95 miliar.

Akibat penerapan PMTHMETD, pemegang saham IMPC akan menghadapi dilusi atau dilusi aset maksimal 8,03%. RUPSLB tahun ini merupakan kali kedua dilakukan private penempatan setelah RUPSLB pada tahun 2020.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.