Bisnis.com, JAKARTA – Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) akan mewajibkan pemeriksaan satu kali terhadap mesin Airbus SE A350 menyusul kebakaran di udara pada penerbangan Cathay Pacific Airways Ltd. yang memaksa maskapai tersebut untuk menghentikan sementara beberapa pesawat.

EASA mengatakan dalam pernyataannya pada Sabtu (9/7/2024) bahwa maskapai penerbangan harus memeriksa kemungkinan kerusakan pada konektor selang bahan bakar pada mesin yang menggerakkan A350-1000 dalam 3 hingga 30 hari ke depan, menurut Bloomberg. Verifikasi tergantung pada riwayat masing-masing mesin. 

Sebanyak 86 pesawat seri Airbus A350-1000 saat ini beroperasi di seluruh dunia.

Airbus, pembuat mesin Trent XWB yang menggerakkan A350, dan Rolls-Royce Holdings Plc sebelumnya mengatakan mereka bekerja sama dengan agensi tersebut. EASA mengatakan inspeksi pada tahap ini tidak diperlukan untuk versi mesin yang digunakan pada pesawat A350-900 yang lebih kecil.

Tindakan EASA ini merupakan konfirmasi resmi pertama mengenai kebakaran mesin dalam insiden awal pekan ini, yang menyebabkan penerbangan CX383 berbalik arah dan kembali ke Hong Kong tak lama setelah lepas landas dari Zurich. Regulator mengatakan api dapat segera ditemukan dan dipadamkan.

Direktur Eksekutif EASA Florian Guillermet mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa arahan tersebut merupakan tindakan pencegahan berdasarkan informasi yang dikumpulkan dalam penyelidikan awal atas insiden Cathay Pacific dan hasil tinjauan maskapai itu sendiri.

Tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah untuk mengidentifikasi dan membongkar saluran bahan bakar bertekanan tinggi yang berpotensi rusak, kata EASA pada hari Kamis.

Sementara itu, Rolls Royce mengatakan dalam pernyataannya bahwa pihaknya bekerja sama dengan pelanggan dan pemasok untuk mengurangi gangguan apa pun yang disebabkan oleh peninjauan tersebut. Sementara itu, Airbus telah mengumumkan kerja sama dengan EASA dan Rolls.  

Cathay Pacific, yang harus membatalkan penerbangan karena perombakan armadanya, mengatakan 15 dari 48 pesawat A350 miliknya mengalami kerusakan saluran bahan bakar dan perlu diganti. Mereka berencana untuk mengembalikan semua pesawat berbadan lebar ke layanan pada hari Sabtu.

Japan Airlines telah menyelesaikan inspeksi terhadap lima pesawat A350-1000 dan tidak menemukan masalah. Mereka juga telah mulai menguji 15 model -900 yang lebih kecil, dengan 10 model sudah selesai dan dibersihkan.

Singapore Airlines Ltd., operator A350 terbesar di dunia dengan 64 pesawat, mengatakan pihaknya telah memulai inspeksi, dan Etihad mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi dan tidak menemukan masalah.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel