Bisnis.com, JAKARTA – Merek asal China Zeekr berencana membangun pabrik perakitan kendaraan listrik di Indonesia dalam 2-3 tahun ke depan. Kehadiran merek EV di Geely Group mengikuti jejak pabrikan China lainnya seperti BYD dan Neta.

Kepala Zeekr untuk Asia Tenggara, Alex Bao Zhuangfei, mengatakan pihaknya sudah memiliki jadwal untuk mengimplementasikan rencana pemasarannya di Indonesia. Pada tahap pertama, Zeekr menggandeng PT Premium Auto Prima sebagai mitra lokal untuk membangun pondasi dalam waktu 1-2 tahun.

Basis yang dimaksud adalah kombinasi jaringan dealer, layanan, dan stasiun pengisian daya. Peluncuran resmi produk tersebut juga akan dilakukan pada kuartal keempat tahun 2024.

Artinya Zeekr tidak akan mengikuti Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS pada Juli 2024.

Landasan ini akan kami bangun untuk menciptakan landasan yang baik bagi konsumen dalam menciptakan pengalaman yang unggul, ujarnya di Jakarta, Rabu (6 Mei 2024).

Setelah dana tersebut ditetapkan, Zeekr akan menjalankan kursus penelitian dan pengembangan (RnD) serta fasilitas perakitan lokal.

Zikr sedang menjajaki peluang untuk memanfaatkan insentif bebas pajak untuk impor yang sepenuhnya dibangun (CBU). Selain itu, beberapa tipe orang Tionghoa lainnya juga ikut serta dalam program pemerintah ini.

Di sisi lain, dia mengatakan sulit menghitung besaran investasi yang akan dilakukan untuk menyikapi tingginya permintaan pasar mobil Indonesia. Hal ini menjadi lebih sulit mengingat ada persyaratan tingkat komponen internal (TKDN).

Kebijakan kendaraan listrik terbaru resmi ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023 tentang perubahan atas Perpres Nomor 55 Tahun 2019.

Perubahan pertama menyangkut Pasal 8 yang mengatur tentang aturan minimal TKDN untuk jangka waktu tertentu. Undang-undang terbaru menetapkan minimal 40% harus tercapai pada tahun 2026 untuk kendaraan roda dua dan empat. Dalam Perpres 55/2019, norma TKDN sebesar 40% harus dipenuhi pada tahun 2024.

Maka TKDN minimal 60% akan tercapai sebelum tahun 2030. Setelah itu, kandungan lokal harus mencapai 80% pada tahun-tahun berikutnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.