Bisnis.com, JAKARTA – Ibu kota negara nusantara (IKN) disebut tidak direncanakan menjadi kota bisnis. Oleh karena itu, upaya pemerintah untuk meningkatkan investasi di IKN secara prematur dinilai bertentangan dengan kajian awal yang dikembangkan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Direktur Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) periode Oktober 2014 – Agustus 2015 Andrinof A. Chaniago menjelaskan, awalnya dipilihnya Nusantara hanya sebagai upaya pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur. .

“IKN bukan kota bisnis. “Tidak akan mengakomodir investasi yang besar,” tegasnya saat ditemui di kantor Kementerian PUPR, Rabu (14 Agustus 2024).

Sementara itu, Andrinof menegaskan upaya pemerintah mempercepat investasi IKN dinilai sebagai langkah yang salah. Selanjutnya setelah pemerintah memutuskan memberikan hak pakai usaha (HGU) hingga 190 tahun.

Presiden Jokowi baru-baru ini menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 25 Tahun 2024 pada 5 Agustus 2024 tentang Satgas Percepatan Investasi IKN. Namun Andrinof menilai upaya percepatan investasi IKN yang dilakukan saat ini dinilai belum tepat dan sulit dilaksanakan.

“Mencari investor yang mau berinvestasi Rp 50 triliun itu tidak masuk akal, maaf tidak masuk akal,” tegasnya.

Sementara total nilai investasi swasta dan BUMN yang diparkir di IKN hingga saat ini mencapai Rp56,2 triliun. Proyek investasi terbanyak adalah pembangunan perkantoran dan bank, 14 proyek.

Kemudian sektor ritel dan logistik mencapai 10 proyek.  Selain itu, sektor perumahan dan hijau memiliki 9 proyek, 8 proyek restoran, 6 proyek pendidikan, 3 proyek kesehatan, 3 proyek media dan teknologi dan terakhir sektor energi dan transportasi dengan 2 proyek.

Sementara itu, pemerintah menargetkan investasi IKN mencapai Rp 100 triliun hingga akhir tahun. Artinya, Otoritas Ibu Kota Kepulauan (OIKN) masih mempunyai pekerjaan rumah untuk mendatangkan investasi senilai Rp43,8 triliun dalam 4 bulan terakhir.

Periksa Google Berita dan Saluran WA untuk berita dan artikel lainnya